Sebagai tantangan, kamu bisa memilih tali yang berat. Namun, Oprea menyarankan untuk memilih tali-tali dengan berat berbeda terlebih dahulu hingga kamu menemukan yang paling nyaman.
Jika sudah memilih tali yang tepat, saatnya kamu memilih waktu yang tepat untuk melakukannya. Kamu bisa menjadikannya pelengkap rutinitas olahraga harian atau menjadikannya olahraga pengganti lari ketika kamu tidak bisa menjalani latihan lari.
Oprea menyarankan latihan lompat tali selama 15-20 menit untuk mendapatkan manfaat. Jika terdengar sulit karena kamu masih pemula, bagi menjadi dua sesi latihan selama masing-masing 10 menit.
Baca juga: Benarkah Lompat Tali Bisa Bikin Badan Tambah Tinggi?
Pola latihan lompat tali
Oprea mencontohkan salah satu pola latihan lompat tali, yaitu untuk mengisi hari dimana kamu tidak bisa melakukan latihan lari.
Jump rope circuit (latihan sirkuit lompat tali) dilakukan untuk memompa denyut jantung dalam waktu pendek.
Kamu bisa melakukannya dengan pola berikut:
- 1 menit lompat pelan.
- 1 menit lompat cepat.
- 30 detik lompat kaki kiri.
- 30 detik lompat kaki kanan.
- 1 menit menggerakkan kaki ke dalam dan ke luar seperti gerakan jumping jack.
Lakukan latihan ini sebanyak tiga kali. Jika merasa sudah cukup mahir, kamu bisa mencari pola-pola latihan lainnya yang lebih menantang atau menambah intensitas dan durasi sesi latihan lompat talimu.
Terakhir, pastikan kakimu tidak terjerat tali di tengah-tengah sesi latihan, ya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.