Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Nafsu Makan Meningkat yang Mungkin Kamu Alami

Kompas.com - 14/09/2019, 14:45 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

4. Diabetes

Nafsu makan meningkat bisa jadi salah satu tanda dari diabetes yang merupakan penyakit yang cukup umum di kalangan masyarakat. Diabetes merupakan kondisi saat tubuh tidak mampu memproses gula dalam darah.

Secara garis besar, diabetes terbagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, keduanya dapat menyebabkan nafsu makan meningkat.

5. Kehamilan

Nafsu makan meningkat mungkin bukan gejala kehamilan yang paling utama, karena ibu yang sedang hamil akan lebih cenderung merasa mual, kram, ataupun sakit kepala. Akan tetapi, nafsu makan meningkat dapat dialami ketika sedang hamil.

Rasa lapar dan nafsu makan meningkat umumnya muncul saat awal dari trimester kedua. Saat trimester pertama, ibu yang sedang hamil biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan atau bahkan tidak memiliki nafsu makan sama sekali.

6. Sindrom premenstruasi

Nafsu makan yang meningkat dan ngidam makanan tertentu dapat muncul saat wanita mengalami sindrom premenstruasi.

Wanita yang sedang mengalami sindrom premenstruasi seringnya menginginkan makanan yang berlemak, manis, atau yang tinggi karbohidrat.

Hal ini dikarenakan perubahan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh sebelum menstruasi yang mengakibatkan nafsu makan meningkat.

7. Depresi

Ciri khas utama dari depresi adalah perasaan sedih yang mendalam yang membuat penderitanya kesulitan untuk menikmati kehidupannya. Namun, tahukah kamu bahwa terdapat berbagai macam jenis depresi?

Salah satu jenisnya adalah depresi atipikal yang ditandai dengan membaiknya suasana hati saat terjadi kejadian yang positif.

Gejala lain dari depresi atipikal adalah nafsu makan meningkat, merasa ditolak, sensasi berat pada paha dan lengan, serta terlalu banyak tidur.

Konsultasikan ke dokter

Apabila nafsu makan meningkat yang dialami makin parah atau sulit untuk dikendalikan, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menimbang berat badan, dan memberikan beberapa pertanyaan kesehatan, pola makan, dan gejala lain yang dialami selain nafsu makan meningkat.

Dokter bisa saja meminta untuk menjalani tes darah dan tiroid untuk mengukur dan melihat kinerja hormon tiroid dalam tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com