KOMPAS.com - Masyarakat di Riau sedang menghadapi persoalan kabut asap akibat kebakaran lahan. Selain memengaruhi jarak pandang, kabut asap semacam ini, tentu berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.
Gangguan yang dimaksud, mulai dari infeksi saluran saluran pernapasan atas (ISPA) hingga pneumonia. Lantas, langkah apa yang sebaiknya dilakukan saat menghadapi kabut asap?
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Yeny Tanoyo, Sp.PD kepada SehatQ menyebut ada beberapa langkah yang penting dilakukan ketika terjadi kabut asap.
Patuhi instruksi evakuasi
Dalam kondisi seperti ini, pemerintah daerah setempat diharapkan bisa mengevakuasi penduduk dari daerah dengan kabut asap yang berat. Kabut asap akibat kebakaran hutan, mengandung campuran gas dan partikel dari pohon-pohon serta tanaman lain yang terbakar.
Asapnya bisa menimbulkan rasa sakit pada mata, iritasi pada sistem pernapasan. Bahkan yang terparah, asap akibat kebakaran hutan, bisa menyebabkan sakit jantung dan paru-paru.
Oleh karena itu, apabila pemerintah daerah setempat sudah mengeluarkan instruksi evakuasi, kita harus menaatinya.
Pemakaian masker
Saat ini mungkin Anda telah mengenakan masker untuk menghadapi kondisi jalanan penuh asap maupun polusi. Namun, masker apa yang sebenarnya baik untuk menyaring udara saat terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan?
Masker bedah, yang bisa diperoleh dengan mudah, memang dirancang untuk menyaring partikel besar. Namun, masker jenis ini tidak bisa menyaring partikel kecil. Akibatnya, sebanyak 60-70% partikel masih bisa menembus saluran pernapasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.