Semakin tinggi berat badan, semakin besar risiko depresi.
Ostegard juga mengungkapkan, lokasi penumpukan lemak dalam tubuh tidak membuat perbedaan pada risiko depresi.
Menurutnya, risiko depresi ini bukan efek biologis melainkan konsekuensi psikologis dari kelebihan berat badan atau obesitas.
Jika risiko depresi ini diakibatkan akrena efek biologis, kata Ostegard, maka lemak yang terletak di pusat tubuh dapat meningkatkan risiko paling besar, karena memiliki efek paling merusak dalam hal biologis.
Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menerapkan olahraga lari secara rutin.
Menurut riset yang diterbitkan dalam Psychology of Sport and Exercise, olahraga tak hanya baik untuk kesehatan fisik dan mental.
Olahraga juga dapat membuat kita lebih percaya diri dan berpikiran lebih positif.
Baca juga: Orangtua, Ujung Tombak Perlindungan Anak dari Risiko Obesitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.