Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2019, 14:21 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Semakin tinggi berat badan, semakin besar risiko depresi.

Ostegard juga mengungkapkan, lokasi penumpukan lemak dalam tubuh tidak membuat perbedaan pada risiko depresi.

Menurutnya, risiko depresi ini bukan efek biologis melainkan konsekuensi psikologis dari kelebihan berat badan atau obesitas.

Jika risiko depresi ini diakibatkan akrena efek biologis, kata Ostegard, maka lemak yang terletak di pusat tubuh dapat meningkatkan risiko paling besar, karena memiliki efek paling merusak dalam hal biologis.

Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menerapkan olahraga lari secara rutin.

Menurut riset yang diterbitkan dalam Psychology of Sport and Exercise, olahraga tak hanya baik untuk kesehatan fisik dan mental.

Olahraga juga dapat membuat kita lebih percaya diri dan berpikiran lebih positif.

Baca juga: Orangtua, Ujung Tombak Perlindungan Anak dari Risiko Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com