Menemukan Kanker Payudara Sedini Mungkin

KOMPAS.com – Kanker payudara yang ditemukan di stadium awal, yakni saat ukuran tumornya masih kecil dan belum menyebar, lebih besar kemungkinannya untuk disembuhkan. Itu sebabnya, deteksi dini kanker ini sangat penting.

Keuntungan lainnya, penderita kanker payudara stadium awal juga bisa terhindar dari kemoterapi.

Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kejadian kanker pada perempuan di Indonesia 134 per 100.000 dengan kasus terbanyak pada perempuan adalah kanker payudara, yakni 40 per 100.000.

Sayangnya, mayoritas penderita baru berobat setelah penyakitnya memasuki stadium akhir.

Deteksi dini kanker bisa dilakukan secara sederhana, yaitu dengan mengenali tanda-tanda atau perubahan pada tubuh. Misalnya saja dilihat dari adanya benjolan di payudara lewat pemeriksaan payudara sendiri.

Menurut American Cancer Society, kita juga bisa melakukan penapisan (screening test) untuk menemukan kanker sebelum gejalanya muncul. Jika ditemukan sel kanker, biasanya ukurannya kecil dan belum menyebar.

Pada perempuan yang memiliki risiko tinggi terkena kanker, yaitu mereka yang pernah terkena kanker, ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, atau pun memiliki mutasi genetic, perlu melakukan tes penapisan sebelum usia 30 tahun.

Sementara itu, wanita berusia 40-44 tahun disarankan melakukan tes penapisan dan mamografi setahun sekali.

Wanita berusia 45 sampai 54 tahun disarankan mamografi setiap tahun.

Wanita berusia 55 tahun ke atas bisa melakukan mamografi setiap tiga tahun atau setahun sekali.

Baca juga: Kisah Rika Marwadi Berani Bangkit dan Hadapi Kanker Payudara