Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 6 Desember 2019, 11:41 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Karier I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara tersandung. Direktur Utama PT Garuda Indonesia itu dicopot dari jabatannya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Bukan tanpa alasan. Seperti yang ramai diberitakan, Ari kedapatan menyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972, serta dua sepeda Brompton di dalam pesawat Garuda dari Toulouse, Perancis.

Baca juga: Erick Thohir: Pelaku Penyelundupan Harley dan Brompton Bisa Dihukum Pidana

Baik Harley Davidson -motor besar khas Amerika Serikat, maupun Brompton -sepeda handmade asal Inggris, bukan semata-mata alat transportasi, tapi juga menjadi ikon gaya hidup.

Jika Harley Davidson telah lama dikenal sebagai motor elite para lelaki, bagaimana dengan Brompton?

Ya, meski Brompton tidak bisa disebut barang baru, namun merek sepeda yang pertama kali diproduksi Andrew Ritchiedi tahun 1979, kini kian menjadi tren di Indonesia. 

Baca juga: Explore Edition, Varian Baru Sepeda Brompton untuk Para Petualang...

Pada kasus yang melilit Ari, -berdasarkan foto pemberitaan yang ada, dua sepeda Brompton yang diselundupkan itu adalah varian Explore.

Varian tersebut merupakan salah satu produksi special edition terbaru Brompton, yang menawarkan fitur pelengkap bagi para pesepeda yang ingin bertualang.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019).KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media onderdil atau suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal yang diselundupkan di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-900 NEO di Jakarta, Kamis (5/11/2019).
Konon, sepeda ini hanya diproduksi 2.000 unit di seluruh dunia.

Nah, ketika sepeda ini pertama kali diluncurkan beberapa bulan lalu, Kompas.com sempat mengulas beberapa fitur pembeda dari sepeda ini.

Salah satu yang unik, sepeda lipat tersebut dilengkapi dengan sebuah tas roll top berukuran 28 liter, tas kecil di bawah sadel, dengan gir 6-speed berasio lebih kecil.

Tas tersebut juga berisi set perlengkapan dan suku cadang, seperti ban dalam, jari-jari, kabel cadangan, kampas rem, pompa dan sebuah ban lipat Marathon Racer.

Baca juga: Pakai Sepeda Semahal Brompton, Cuma Tren atau Kebutuhan?

Biasanya, aksesoris semacam itu merupakan tambahan yang harus dibeli terpisah oleh konsumen.

Lalu, rasio kecil pada gir dibutuhkan untuk kayuhan yang lebih ringan, -misalnya saat melewati medan menanjak, meski harus mengorbankan berkurangnya "top speed".

Brompton Explore EditionVIA BROMPTON Brompton Explore Edition
Selebihnya, perbedaan ada pada warna sepeda dan sadel edisi spesial (Lihat gambar). Hanya itu.

Harga ritel sepeda Brompton edisi Explore di Inggris 1.525 poundsterling atau kira-kira Rp 28,1 juta.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau