KOMPAS.com – Berdasarkan catatan sejarah, tradisi pohon Natal dimulai oleh bangsa Jerman pada abad ke-16.
Mereka menggunakan pohon cemara, dan kemudian menghiasnya dengan berbagai ornamen. Ada lilin, bola, dan pernak-pernik khas Natal lainnya.
Dalam perkembangannya, untuk mengganti pohon cemara yang asli, banyak orang yang menggunakan pohon cemara buatan dari plastik.
Tak kalah cantiknya, pohon cemara palsu ini tetap memberikan nuansa hangat nan akrab di tengah keluarga sepanjang suasana Natal.
Baca juga: Warga Lebanon Bikin Pohon Natal dari Botol demi Pecahkan Rekor Dunia
Namun kini di Bandung, ada pohon Natal yang unik, yang berbeda dari biasanya.
Pohon super besar yang menyerupai cemara ini disusun menggunakan deretan botol plastik bekas yang ditanami aneka sayur organik dari Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Pohon tersebut berada di Hotel Hilton, Kota Bandung. Begitu pengunjung masuk ke lobi, mereka akan melihat langsung keunikan dari pohon Natal tersebut.
Dari kejauhan, pohon tersebut terlihat seperti pohon Natal pada umumnya. Namun begitu didekati, pengunjung akan melihat deretan pohon organik di sana.
Baca juga: Waspada Risiko kebakaran Saat Meninggalkan Lampu Pohon Natal Menyala
Sebagai penghias pohon tersebut, pihak hotel mengandalkan lampu warna warni pada malam hari. Untuk siang hari, hiasan bersumber dari warna sayuran tersebut.
“Totalnya ada 681 pohon sayuran yang dirangkai di pohon Natal itu,” ujar General Manager Hilton Hotel Bandung, Kevin Girard kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (13/12/2019).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.