KOMPAS.com - Di bawah sinar matahari yang terik dan hawa panas yang membekap, iring-iringan 19 motor berwarna-warni berhenti di gerbang masuk Desa Sade.
Kehadiran barisan panjang sepeda motor itu mengundang perhatian banyak orang yang ada sekitar jalan raya Desa Rambitan, Pujut, Lombok Tengah, di mana desa wisata itu berada.
Di saat para pengendara sibuk mencari posisi parkir, terdengar pertanyaan dari warga yang berdiri di sisi jalan.
"Wah, ini motor mahal ya pak? 50 juta ya?" cetus lelaki paruh baya sambil memegang lampu depan Vespa GTS Super Tech 300 berwarna abu-abu yang ada di dekatnya.
Sepintas, bentuk Vespa GTS Super Tech 300 memang tak beda dengan Vespa GTS 150 yang sudah dikenal sejak empat dekade lalu.
Baca juga: Bergaya dan Terkoneksi dengan Vespa GTS Super Tech 300
Tapi, Vespa GTS Super Tech 300 yang baru dipasarkan di Indonesia pada September 2019 lalu, mengusung mesin yang lebih besar, 300 cc -dengan teknologi mutakhir.
"Aduh, seharga mobil dong," kata pria itu dengan kaget. Dia lalu mundur dan merangkul dua kawannya yang juga sedang mengamat-amati motor tersebut.
Komentar itu spontan keluar dari mulut pria itu, ketika dia mendengar harga Vespa GTS Super Tech 300 ada di hadapannya adalah Rp 153 juta per unit.
Mereka lalu terlihat kian lekat mengamat-amati setiap detil dari motor yang disebutnya seharga mobil tadi.
Sesaat kemudian, ada panggilan yang meminta Vespa itu masuk ke dalam kawasan kampung wisata Sade, bersama tiga motor premium lainnya, untuk melakukan sesi foto.
Selain Vespa GTS Super Tech 300, ada Piaggio MP3 500, Aprilia Shiver 900, dan Moto Guzzi V9 Bobber 900.
Sade adalah salah satu dusun di Desa Rembitan yang dikenal masih mempertahankan adat suku Sasak.
Meski desa itu berada tepat di sisi jalan raya dengan aspal yang mulus, warga Sade masih berpegang teguh menjaga keaslian budayanya.
Alasan itu pula yang menjadikan desa ini menjadi kawasan wisata, yang amat dikenal para pelancong mancanegara.
Baca juga: Ketika Motor-motor Italia Meluncur di Aspal Mulus Sabana Baluran...