Alkohol
Penelitian telah mengaitkan penyalahgunaan alkohol kronis dengan infertilitas.
Minuman beralkohol bisa memicu impotensi dan memengaruhi kualitas sperma, karena alkohol mencegah tubuh menyerap zinc, salah satu mineral terpenting dalam pembentukan sel sperma.
Obat-obatan berbahaya
Berbagai penelitian telah mengaitkan jumlah sperma rendah dengan penyalahgunaan narkoba.
Itu dibuktikan lewat penelitian bahwa 33 % pria yang menggunakan narkoba akan memiliki jumlah sperma yang rendah.
Penggunaan oxycontin dan fentanyl memengaruhi kadar hormon serta memicu masalah DNA.
Baca juga: Gemar Makan Junk Food di Usia Remaja, Pengaruhi Sperma saat Dewasa
Stres
Stres dan meningkatnya ketegangan pada kaum adam adalah beberapa alasan paling umum menurunny jumlah sperma, karena dapat mengganggu hormon tertentu yang memproduksi sperma.
Tingkat stres yang parah bersama masalah kesuburan akan memengaruhi jumlah sperma.
Studi menunjukkan, tekanan psikologis berbahaya bagi kualitas sperma dan air mani, memengaruhi konsentrasi, penampilan, dan kemampuan membuahi sel telur.
Diabetes
Diabetes tipe 2, yang sering disebabkan kelebihan berat badan atau obesitas adalah pemicu lain dari jumlah sperma rendah.
Studi telah menghubungkan kondisi kesehatan dengan kadar testosteron dan infertilitas lebih rendah.
Namun, diabetes tidak memengaruhi kemampuan sperma bergerak ke arah sel telur atau menyebabkan infertilitas.
Celana dalam ketat
Meski peneliti telah menemukan bahwa celana dalam tidak berdampak besar pada penurunan jumlah sperma, mereka menganjurkan celana boxer lebih baik daripada celana briefs.
Alasannya, memakai celana dalam ketat untuk waktu lama dapat membuat testis terlalu panas, yang pada gilirannya menurunkan jumlah sperma pria.
Baca juga: Kenali, 4 Jenis Makanan Penambah Sperma