"Jika seorang wanita tidak melakukan hubungan seks, dan tidak ada kemungkinan kehamilan, maka tubuh 'memilih' untuk tidak berinvestasi dalam ovulasi, karena itu tidak ada gunanya," kata Megan Arnot, seorang kandidat PhD di University College London (UCL) sebagai salah satu peneliti studi.
Arnot menambahkan, tidak ada gunanya bagi tubuh untuk menginvestasikan energi dalam proses ovulasi jika seorang perempuan hanya melakukan sedikit atau tanpa seks, karena mereka tidak mungkin hamil.
Jadi, tubuh mengalihkan sumber energi untuk melindungi dan merawat keturunan yang sudah ada.
Tapi, bukan berarti faktor aktivitas seksual saja bisa membuat seseorang mengontrol kapan akan mengalami menopause.
"Menopause tentu saja merupakan hal yang tak terhindarkan bagi perempuan dan tidak ada intervensi perilaku yang akan mencegah penghentian reproduksi," kata Ruth Mace, seorang profesor antropologi di UCL yang juga ikut serta pada penelitian ini.
"Meskipun demikian, hasil ini merupakan indikasi awal bahwa waktu menopause mungkin adaptif dalam menanggapi kemungkinan hamil."
Baca juga: Berapa Lama Durasi Hubungan Seks yang Ideal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.