Memiliki kesamaan dapat membantunya berkomunikasi dengan teman sebayanya sehingga dapat membentuk pertemanan.
Berbicara dengan guru
Jika anak tidak punya teman di sekolah, orangtua dapat berbicara dengan guru mengenai kekhawatiran tersebut. Orangtua dan guru dapat bekerjasama agar anak memiliki teman.
Selain itu, cari tahu juga apakah anak mengalami hal buruk di sekolah, seperti halnya bullying. Jika iya, kita dapat meminta guru untuk turun tangan mengatasi persoalan ini karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk anak.
Pelajari berbagai referensi untuk mendorong anak berteman
Membaca buku atau menonton video tentang pertemanan anak dapat menjadi langkah yang baik untuk berbicara pada anak mengenai pertemanan.
Selain itu, ketika berbicara kita juga dapat mendorong anak membuka diri dan mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Terlibat namun tidak mendominasi
Ketika mencoba mendekatkan anak dengan teman barunya, kita dapat menyarankan permainan yang dapat dilakukan. Namun, jangan terlalu mendominasi karena teman barunya akan merasa canggung dan anak akan merasa tidak nyaman.
Oleh sebab itu, ketika anak mulai membaur sebaiknya biarkan ia bermain sendiri dengan teman barunya.
Dapatkan bantuan ahli
Dalam kebanyakan kasus, malu atau sulit berteman di masa kecil merupakan hal yang normal. Namun, ini juga dapat mengindikasikan terjadinya suatu hal.
Jika anak tidak melakukan kontak mata, menarik diri secara tidak wajar, ataupun tampak ketakutan untuk pergi ke sekolah atau taman bermain, cobalah untuk mendatangi psikolog atau psikiater agar mendapatkan bantuan yang tepat.
Selain pemalu atau pendiam, anak juga bisa tidak memiliki teman karena ia merupakan seorang trouble maker.
Ketika anak dianggap nakal, ajaklah anak berbicara dan berikan pengertian padanya, seperti jika ia menjadi anak yang nakal maka tidak akan ada yang mau berteman dengannya.
Selain itu, bantu juga anak untuk bersikap lebih baik lagi. Sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik dan memerhatikan anak dengan baik. Oleh sebab itu, lakukanlah yang terbaik untuk anak.
Baca juga: Membesarkan Anak Sehat dan Bahagia ala Orang Denmark
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.