Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 23:28 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau disebut kanker kolon merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar.

Penderita kanker kolon biasanya tidak menyadari kapan sel kanker mulai tumbuh. Bila tidak segera ditangani, hal ini dapat berakibat fatal.

"Colon cancer atau kanker kolon adalah salah satu jenis kanker nomor satu di Singapura yang menjangkiti pria, dan nomor dua untuk wanita," kata Dr. Foo Kian Fong, senior consultant medical oncology di Parkway Cancer Centre, kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, salah satu gejala kanker kolon yaitu perut yang sering terasa kembung, diare, serta berdarah ketika buang air besar.

"Biasanya, kanker kolon menyerang seseorang yang sudah menginjak usia 50 - 60 tahun."

Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Kanker Kolorektal

Pertumbuhan sel kanker di saluran usus akan terdeteksi jika ditemukan polip. Periode polip berubah menjadi sel kanker dalam waktu tiga sampai sepuluh tahun. Dengan adanya polip, perubahan DNA terjadi sangat cepat.

Dilanjutkan Dr. Foo, penanganan bagi penderita kanker kolon stadium satu hingga stadium tiga masih bisa melalui operasi.

"Tapi jika sudah mencapai stadium empat wajib dilakukan kemoterapi, tidak ada jalan lain."

Bagi seseorang yang telah berusia 50 tahun ke atas, kata Dr. Foo, disarankan melakukan kolonoskopi untuk mendeteksi kanker kolon.

Kolonoskopi adalah peneropongan di bagian usus besar untuk melihat apakah ada polip atau tidak.

Baca juga: Dampak Sodomi bagi Kesehatan, dari Infeksi hingga Kanker

Lalu, dapatkah prebiotik menurunkan risiko kanker kolon?

Berbagai studi mengungkap, prebiotik membantu tubuh membentuk sel pembunuh alami untuk melawan infeksi bakteri sekaligus menurunkan risiko kanker kolon.

Prebiotik juga dikenal sebagai bahan makanan yang mendukung tumbuh kembangnya bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaaan.

Lalu apakah prebiotik dapat menurunkan risiko kanker kolon? "Memang betul banyak studi terkait prebiotik untuk kanker kolon. Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hal itu," ujar Dr. Foo.

Baca juga: Kemoterapi Efektif Mengobati Kanker Testis?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com