Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua untuk Antisipasi Bahaya di Sekolah

Kompas.com - 24/01/2020, 13:34 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor


KOMPAS.com - Tragedi yang menimpa Yusuf Achmad Ghazali (4), murid PAUD yang hilang dan ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda meninggalkan luka di hati keluarganya dan menjadi tamparan dunia pendidikan.

Sekolah seharusnya memang menjadi tempat yang nyaman bagi anak, selain rumah. Karena para guru akan berperan sebagai orangtua anak di sekolah.

Apalagi, orangtua biasanya juga tak diizinkan mendampingi anaknya selama jam sekolah. Sehingga, tak memungkinkan untuk mengawasi anak-anak selama di sekolah.

Baca juga: Apa yang Bisa Dilakukan Saat Anak Tidak Suka dengan Gurunya di Sekolah

Orangtua akhirnya mempercayakan anak-anak mereka – termasuk keselamatan anak disekolah pada pihak sekolah.

Sayangnya, tak semua sekolah memiliki staf yang memadai untuk menjaga keamanan sekolah.

Meskipun keselamatan di dalam sekolah anak menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan staf sekolah, ada enam langkah dasar yang bisa dilakukan orangtua untuk mengantisipasi bahaya di sekolah dan memastikan anak-anak memiliki pengalaman sekolah yang aman.

1. Pelajari berbagai sudut sekolah

Penting bagi orangtua dan anak untuk berkeliling melihat seluk-beluk sekolah. Umumnya anak pra sekolah juga sudah bisa berkomunikasi dengan baik, sehingga orangtua bisa membantu memberi petunjuk, ke mana ia harus berjalan jika ingin ke kamar kecil, bagaimana caranya kembali ke kelas.

Biasanya, guru kelas akan mendampingi anak-anak ke kamar kecil, tapi sebagian sekolah mungkin tidak melakukannya karena keterbatasan staf.

Baca juga: Selain Orangtua, Sekolah Juga Punya Peran Edukasi pada Pola Makan Anak

2. Bicarakan dengan anak tentang keamanan

Bicarakan keamanan secara spesifik. Jelaskan secara detail bahayanya anak keluar gerbang sekolah tanpa izin.

Jelaskan apa yang harus dilakukan jika dia merasa tidak aman, seperti segera mencari guru atau menghubungi polisi.

Pastikan anak tahu cara menghubungi orangtua atau anggota keluarga tepercaya yang ada di rumah. Jika perlu selalu selipkan nomor ponsel orangtua di tas sekolah anak.

Baca juga: Alasan Anak Pra-sekolah Harus Tidur 11 Jam

 

3. Ketahui dan ikuti langkah-langkah keamanan dan keselamatan sekolah

Ini termasuk ketika seseorang mengunjungi sekolah, maka harus dikawal ketika berjalan di dalam gedung sekolah atau harus mengenakan kartu tanda pengenal pengunjung.

Taat mengikuti setiap prosedur di sekolah juga akan menjadi contoh baik bagi anak-anak untuk tidak mengabaikan aturan dan prosedur yang berlaku.

4. Beri tahu staf sekolah tentang masalah kesehatan dan emosi

Apakah anak memiliki alergi makanan, memiliki cacat fisik, apakah anak termasuk hiperaktif atau mungkin telah mengalami bullying, pastikan untuk memberi tahu kondisi anak pada guru dan kepala sekolah.

Ini akan membantu pihak sekolah untuk lebih berhati-hati mengawasi anak-anak.

Baca juga: Jelang Kembali Sekolah, Siapkan Mental Anak Sesuai Karakternya

5. Melibatkan diri

Bicaralah dengan kepala sekolah, apakah ada yang perlu dilakukan orangtua untuk meningkatkan keamanan sekolah.

Misalnya jika staf sekolah terbatas jumlahnya, orangtua bisa menawarkan membentuk piket jaga lingkungan selama jam sekolah. Jadi, orangtua akan bergantian berjaga di lingkungan sekolah.

6. Memastikan anak aman di luar ruangan

Satu hal yang penting diingat orangtua dan guru, bahwa anak-anak senang bermain di luar ruangan.

Menjaga anak-anak aman bermain di luar ruangan memerlukan pencegahan khusus. Berikut yang bisa dilakukan:

- Jangan pernah meninggalkan anak sendirian di luar. Guru harus mendampingi aktivitas anak di luar kelas.

- Ajari anak untuk tidak bermain di dekat jalan. Jelaskan pada anak-anak, bahwa mereka harus meminta bantuan jika mainan berguling ke jalan.

- Ingatkan pihak sekolah untuk memeriksa area bermain di luar ruangan secara rutin. Buang sampah, ranting tajam, peralatan kebun, dan kebersihan alat main.

- Ingatkan pihak sekolah untuk selalu memastikan gerbang sekolah tertutup dan terkunci, sehingga tak memungkinkan bagi seorang anak pun untuk melangkah keluar sekolah.

Baca juga: Masa Sekolah Dasar, Puncak Pengembangan Kepribadian Anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com