Alasannya, latihan atau olahraga singkat terbukti membantu meningkatkan fungsi otak kita.
Secara khusus, olahraga dapat meningkatkan perhatian dan kecepatan pengambilan keputusan, kata Marc Roig, penulis studi dan profesor di McGill University, kepada CNBC Make It.
"Hal itu meningkatkan 'fungsi eksekutif,' yaitu 'kapasitas kognitif' yang memungkinkan kita membuat keputusan akurat dengan cepat, fokus pada informasi relevan, dan menyaring informasi yang berlebihan," kata Roig.
"Karena ini adalah jenis proses kognitif yang diperlukan sebagian besar video game, tidak mengejutkan jika jenis latihan ini meningkatkan performa saat bermain video game."
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana aktivitas fisik dapat membantu untuk jenis video game lain yang membutuhkan skill atau melibatkan tugas yang berbeda.
"Namun temuan dari studi baru ini penting, karena temuan menyarankan agar olahraga dan video game tidak perlu dipandang sebagai kegiatan antagonis," ujar Roig.
Baca juga: Mual dan Ingin Muntah Saat Main Game? Bisa Jadi Motion Sickness
Penggunaan video game dikaitkan dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah dan kenaikan penggunaan layar.
"Justru kelompok orang-orang ini, yang tidak berolahraga, yang harus kita perhatikan," tuturnya.
Menurut survei Pew Research Center pada tahun 2018, sebanyak 72 persen pria dan 49 persen wanita berusia 18 - 29 tahun bermain video game.
Studi lain menunjukkan, gamer di tingkat elit menghadapi tingkat stres yang mirip dengan atlet profesional. Artinya, pemain video game harus fokus menjaga kesehatan mereka.
Baca juga: Indonesia Dinobatkan Jadi Negara Tersantai, Ini 5 Game untuk Relaksasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.