KOMPAS.com - Pengobatan alternatif tidak hanya berupa akupuntur, tanaman herbal, ataupun jamu-jamuan. Kini terapi chiropractic kerap digunakan oleh sebagian orang sebagai pengobatan alternatif.
Terapi ini menekankan penanganan masalah tulang belakang dan tangan tanpa melibatkan operasi.
Banyak orang awam menganggap chiropractic bersifat medis dan dilakukan oleh dokter. Faktanya, chiropractor bukanlah dokter.
Namun, para chiropractor (terapis) wajib menjalani pelatihan tertentu dan mendapatkan sertifikasi sebelum bisa membuka terapi chiropractic.
Para chiropractor harus berkuliah dalam bidang ilmu pengetahuan alam, yang dilanjutkan dengan menjalani empat tahun pelatihan dan masa praktek terapi chiropractic.
Terapi chiropractic biasanya digunakan untuk pengobatan alternatif seperti nyeri leher, bahu, punggung, sistem saraf, dan daerah tubuh lainnya.
Terapi ini tidak hanya mengatasi rasa nyeri di bagian tubuh, tetapi juga dapat diyakini mampu menangani sembelit, naiknya asam lambung, mengatasi persendian, otot, tulang, dan jaringan pengikat, seperti ligamen, tendon, dan sebagainya.
Terapi chiropractic juga diketahui mampu menangani ibu yang sedang hamil dan membantu janin bergerak ke posisi yang semestinya menjelang kelahiran. Konsultasikan ke dokter kandungan, apakah terapi ini cocok untuk kondisi kita.
Bagaimana terapi chiropractic dilakukan?
Sebelum menjalani terapi chiropractic, kamu sebaiknya menggunakan baju yang longgar dan nyaman, serta melepaskan perhiasan atau aksesoris lain pada tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.