KOMPAS.com - Tahi lalat baru muncul di masa kanak-kanak dan remaja. Biasanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, ada beberapa tanda tahi lalat balita menunjukkan melanoma.
Seiring anak tumbuh, tahi lalat juga akan membesar secara alami. Tahi lalat di kulit Si Kecil juga bisa menggelap atau menjadi lebih terang warnanya, bahkan memudar. Perubahan ini wajar dan jarang menjadi tanda melanoma, sejenis kanker kulit yang bisa berawal dari tahi lalat.
Melanoma adalah sejenis kanker yang berawal di melanosit, sel di lapisan teratas kulit alias epidermis. Melanosit memproduksi melanin, pigmen yang menentukan warna kulit.
Pada laki-laki, melanoma paling sering muncul di badan, kepala, dan leher, sedangkan pada perempuan tampak di tungkai bagian bawah juga selain di bagian-bagian tubuh tadi.
Melanoma juga bisa berkembang di bagian tubuh lain seperti mata, mulut, kelamin, dan anus. Namun, penyakit ini jarang terjadi pada balita, termasuk di Indonesia.
Bagaimanapun juga, ada beberapa tanda tahi lalat balita harus diperiksakan ke dokter kulit. Jika diketahui sejak dini, melanoma dapat disembuhkan.
Baca juga: Kanker Anak Bisa Disembuhkan, Natarini Telah Membuktikannya
Tanda Melanoma
Melanoma seringkali berawal sebagai tahi lalat atau benjolan di kulit. Ingat rumus ABCDE ala KidsHealth ini saat mengecek tahi lalat:
• A (asymmetry/asimetris): apakah sisi kiri dan kanan tahi lalat berbeda?
• B (border/pinggiran): apakah pinggirannya samar dan tidak jelas? Apakah tahi lalat tampak seperti melebar ke samping?
• C (color/warna): apakah tahi lalat tampak lebih gelap atau terang dari biasanya, atau apakah ada area warna baru, misalnya hitam, biru, ungu, merah, atau putih?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.