Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 09:07 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

2. Mengurangi risiko kanker

Dari beberapa penelitian, setiap 5 gram tambahan konsumsi garam per hari akan berkontribusi pada meningkatnya risiko kanker terkait pencernaan hingga 12%.

Biasanya, garam ini datang dari makanan yang diproses berlebihan dan terasa sangat gurih.

Tak hanya itu, konsumsi garam berlebih dapat merusak dinding mukosa perut sehingga risiko inflamasi meningkat.

Hal sebaliknya terjadi pada pelaku diet tanpa garam yang banyak mengonsumsi sayur dan buah.

Baca juga: Kebanyakan Makan Garam Juga Bikin Tubuh Gemuk

3. Baik untuk tubuh

Secara umum, diet tanpa garam sangat baik untuk tubuh karena membuat seseorang terhindar dari konsumsi kalori dan lemak jenuh berlebihan. Contohnya datang dari makanan cepat saji, makanan kemasan, dan makanan beku.

Ketika tubuh terbiasa menghindari asupan garam berlebih dan makanan tidak sehat seperti di atas, maka risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung juga bisa ditekan.

Meskipun ada beberapa makanan yang secara alami terasa gurih walau tidak diberi tambahan garam, tak perlu khawatir mengonsumsinya.

Jumlah sodium yang alami tersebut jauh lebih tidak signifikan dibandingkan dengan makanan yang sudah diproses berlebihan.

Baca juga: Ternyata, Garam Bukan Bikin Anda Haus tetapi Lapar

Adakah efek sampingnya?

Semua yang berlebihan tidaklah baik, begitu pula dengan konsumsi sodium. Jika diet tanpa garam dilakukan berlebihan, dampaknya bisa buruk bagi tubuh.

Dalam penelitian yang melibatkan 833 responden, membatasi konsumsi sodium kurang dari 2.000 mg per hari dapat mengganggu kesadaran, lemas hingga harus dirawat di rumah sakit dan meningkatkan risiko.

Artinya, menjalani diet tanpa garam pun harus bijak dan bukan serta-merta berarti tidak memberi tubuh asupan sodium yang diperlukannya.

Beberapa pilihan makanan yang masih bisa dinikmati pelaku diet tanpa garam adalah:

  • Sayuran hijau, brokoli, kembang kol
  • Buah-buahan seperti berries, apel, pisang, pear
  • Olahan gandum utuh
  • Sayuran bertepung seperti kentang, ubi, butternut squash
  • Daging dan ayam segar
  • Telur
  • Lemak sehat dari minyak zaitun atau alpukat
  • Produk olahan susu
  • Snack yang tidak diberi tambahan garam
  • Roti gandum
  • Bumbu seperti bubuk bawang putih dan rempah-rempah

Menjalani diet tanpa garam tetap bisa menyenangkan, bukan berarti menyiksa diri. Namun sama seperti diet lainnya, perlu komitmen luar biasa untuk bisa menjalaninya hingga tuntas.

Pada pelaku diet tanpa garam yang sedang menjalankan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) karena pertimbangan medis, tentu komitmennya juga harus lebih kuat.

Perlu tekad untuk mengonsumsi garam sesuai takaran dalam jangka panjang, demi tekanan darah yang lebih stabil.

Ingat pula bahwa diet tanpa garam bukan berarti hanya menghindari tambahan garam saja, tapi juga menghindari asupan garam “tersembunyi” yang biasanya ada pada makanan kemasan. Cara amannya? Selalu baca label nutrisi pada kemasan sebelum mengonsumsinya.

Baca juga: Rahasia untuk Mengurangi Kesukaan pada Garam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com