Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipe Kepribadian yang Rentan Kecemasan Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 05/04/2020, 19:45 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Tipe dominan

Sandi menambahkan, setiap individu pada dasarnya memiliki 5 tipe kepribadian, tetapi ada satu tipe yang dominan. Orang yang punya karakter neurotisme misalnya, bukan berarti tidak bisa menumbuhkan agreeableness dalam dirinya.

“Semua orang wajar kalau merasa takut terhadap virus corona. Tapi, orang yang dominan tipe openness akan lebih cepat berubah, selalu terbuka pada pengetahuan. Sementara yang neurotic akan berkutat di zona ketakutan,” papar dosen psikologi kesehatan di Universitas Tarumanegara Jakarta ini.

Yang bisa dilakukan agar kita tidak terus berada di zona ketakutan dan kecemasan adalah dengan memperkuat karakter lain dalam diri. Misalnya terbuka pada informasi yang akurat, mempelajari hubungan sekitar, dan sebagainya.

“Kita bisa berubah, kuncinya adalah mau atau tidak,” ujar Sandi.

Baca juga: Cara Mengendalikan Kecemasan di Tengah Pandemi Corona

Jangan mencari kepastian

Rasa cemas dan takut menghadapi wabah yang tidak jelas kapan berakhirnya ini merupakan hal yang wajar. Tetapi kita juga harus menerima situasi ini sebagai realitas.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meredakan kecemasan.

Menurut Sandi, untuk menumbuhkan rasa tenang, kita perlu berhenti mencari kepastian.

“Manusia selalu mencari kepastian, padahal dalam hidup tidak ada kepastian. Misalnya, saya ingin sehat, itu boleh. Tapi, kita tak tidak bisa sehat terus. Atau saya mau wabah ini cepat selesai, padahal tidak ada yang bisa memastikannya,” katanya.

Dalam situasi yang serba tidak pasti ini, Sandi menyarankan agar kita melakukan hal-hal yang berada di bawah kendali kita dan bisa kita kerjakan. Misalnya, menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan, hidup sehat.

Baca juga: Gangguan Psikosomatis, Saat Stres Melampaui Batas

“Kita perlu mengembangkan bagaimana belajar bahagia dalam kondisi seperti ini, sekecil apa pun yang bisa kita lakukan,” ujar pendiri lembaga psikologi Morphosa ini.

Dari pada mengeluh karena bosan harus terkungkung di rumah, mengapa kita tidak membereskan rumah. Mungkin selama ini kita di rumah tapi tidak pernah melihat rumah dengan cermat.

Jika ada kelebihan, kita juga bisa mulai melakukan aksi sosial membantu sesama yang paling terdampak oleh wabah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com