Sejiwa, Layanan Konseling Kesehatan Jiwa Gratis di Tengah Pandemi

KOMPAS.com - Situasi tak menentu selama pandemi Covid-19 memicu kecemasan memanjang pada banyak anggota masyarakat. 

Kondisi ini dikhawatirkan bakal berpengaruh pada kesehatan jiwa.

Demi mengantisipasi keadaan tersebut, Pemerintah meresmikan Sejiwa, yang adalah sebuah layanan psikologi untuk kesehatan jiwa.

Baca juga: Herbal Kita Berkhasiat Lawan Corona, Kenapa Harus Impor dari China?

Menurut Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan, layanan ini merupakan inisiatif yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo.

“Saya sudah sampaikan di rapat terbatas dengan Pak Presiden, dan disetujui."

"Lalu langsung kita rumuskan, dan kita bersyukur pagi hari ini bisa meluncurkan Sejiwa,” ujar Moeldoko dalam jumpa pers di Youtube Live Kantor Staf Presiden, Rabu (29/4/2020).

Kesehatan jiwa adalah aspek yang sangat perlu dijaga demi menghindari ancaman tekanan psikologi yang -antara lain, bisa menjadi pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Selama 16-30 Maret 2020, terdapat 59 kasus kekerasan, perkosaan, kekerasan sosial, dan online pornografi,” ujar Moeldoko.

Baca juga: Apakah Kentut Dapat Sebarkan Virus Corona?

Moeldoko mengutip angka itu berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum, dan Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK).

KDRT pada perempuan dan anak juga menjadi pokok perhatian di negara lain selama pendemi Covid-19 melanda.

Seperti Afrika Selatan dengan catatan 90.000 kasus pengaduan KDRT.

Ada pula, Australia yang mencatat peningkatan pencaraian online terkait layanan bantuan KDRT yakni sebesar 75 persen setelah pandemi Covid-19 melanda.

Untuk itu, Moeldoko menilai, Pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini.

“Negara hadir untuk menjaga warganya, salah satunya untuk menjaga kesehatan jiwa melalui layanan konseling dan edukasi,” ujar dia.

Baca juga: Simak, 7 Cara Nikmati Akhir Pekan Selama Masa Pandemi Corona

Bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan konseling psikologi langsung, layanan Sejiwa ini bisa diakses melalui nomor hotline 119 ekstension 8.

“Yang mana sebelumnya, layanan 119 ini juga sudah dimanfaatkan untuk bisa digunakan sebagai konsultasi masyarakat seputar Covid-19,” kata Moeldoko.