KOMPAS.com - Bagi banyak orangtua yang masih memiliki anak balita, persoalan demam pada anak boleh jadi merupakan persoalan klasik.
Sebab, hampir setiap orangtua pernah mengalaminya, dan memiliki cara sendiri untuk mengatasinya.
Namun demikian, meskipun demam pada balita merupakan hal umum, tetapi toh masih ada hal-hal yang -ternyata, belum sepenuhnya dipahami oleh sebagian orangtua.
Baca juga: Cara Mengenali Demam Tanpa Termometer
Berikut ini adalah tiga hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika anak kita sedang mengalami demam.
Mengapa hal ini tak seharusnya langsung dilakukan?
Ya, demam ringan dengan suhu badan antara 37,6-37,9 derajat celcius tidak selalu merupakan pertandan yang buruk.
Pahamilah, bahwa kenaikan suhu tubuh tersebut bisa jadi merupakan cara tubuh melawan infeksi.
“Penelitian menunjukkan, jika kita sering menekan demam dengan obat, maka nantinya saat demam berat, akan perlu waktu lebih lama untuk pulih.”
Demikian dijelaskan Dr Dawn Lim, konsultan dokter anak di Kinder Clinic, Paragon Medical Center, Singapura.
Sebagai gantinya, orangtua dapat melakukan langkah pengganti alih-alih langsung memberikan obat.
Baca juga: Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?
Pertama, langkah-langkah sederhana seperti memberi bayi mandi dengan spons air bersuhu kamar, baik dilakukan untuk demam di bawah 38 derajat celsius.
Jika suhu badan masih naik, maka bisa dipertimbangkan untuk memberi parasetamo.
Jika obat ini masih belum membantu, Lim menyebut, orangtua sudah bisa mempertimbangkan untuk memberikan dosis ibuprofen -jika dia tidak ada riwayat alergi pada anak.
"Jangan hanya melihat angka pada termometer. Lihatlah pula kondisi anak itu,” kata Lim.
"Jika dia kelihatan tidak sehat, saran saya segeralah pergi ke dokter," sambung dia.