Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Juni 2020, 19:49 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber pulse

KOMPAS.com - Mendapatkan keturunan mungkin menjadi pengalaman yang sulit untuk beberapa pasangan.

Meskipun terkadang keduanya dinyatakan sehat dan organ reproduksi dinyatakan berfungsi dengan baik, sebagian wanita tetap tak kunjung hamil.

Kehamilan tampaknya cukup mudah dan semua orang tahu bagaimana cara bereproduksi, tetapi kenyataannya, bagi sebagian wanita, hal ini bisa agak berbeda.

Baca juga: Penyebab Obesitas Bikin Perempuan Sulit Hamil

Beberapa wanita mengalami kesulitan ketika mencoba untuk hamil dan sama sekali tidak tahu mengapa mereka tidak kunjung dikaruniai anak.

Namun sebenarnya, ada banyak faktor mengapa wanita mungkin mengalami kesulitan hamil.

Mengubah beberapa hal sederhana, mungkin bisa meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan keturunan dengan segera.

Banyak orang meyakini fakta, bahwa usia memainkan peran penting dalam kemungkinan seorang wanita untuk hamil dan wanita yang lebih tua cenderung lebih sulit untuk hamil.

Apalagi, menurut para ahli, kesuburan seseorang mencapai puncaknya antara usia 18 hingga 30 tahun.

Semakin tua seorang wanita, semakin sedikit telur yang dimiliki, sehingga membuatnya sulit hamil.

Selain faktor usia, berikut ini adalah 5 alasan umum mengapa wanita sulit untuk hamil:

1. Stres

Stres memiliki efek samping yang buruk bagi tubuh seseorang. Terlebih jika pasangan merasa tertekan karena tak kunjung memiliki anak.

Stres, akan merugikan baik secara fisik maupun mental. Keseimbangan dan ketenangan adalah bagian penting dari upaya untuk hamil.

Ketika stres, sistem adrenal akan menderita dan membuat kondisi lebih sulit untuk hamil.

Untuk meningkatkan peluang memiliki anak, wanita harus selaras dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh tubuh.

Belajarlah untuk mengatakan tidak pada tugas-tugas tertentu dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Banyak wanita berpikir hal terbaik yang harus dilakukan ketika stres adalah mengambil cuti kerja, tetapi bekerja sebenarnya adalah gangguan yang disambut baik untuk menghilangkan stres saat mencoba untuk hamil.

Bekerja juga memungkinkanmu untuk fokus pada sesuatu yang lain, tidak melulu memikirkan kapan akan dikaruniai momongan.

Alih-alih mengubah rutinitas sehari-hari secara drastis, cobalah sesuatu yang baru yang benar-benar membuatmu rileks seperti mengikuti kelas seni, meditasi, dan olahraga yang juga membantu mengurangi tingkat stres.

Baca juga: Mitos Hamil Menular, Benarkah Demikian?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau