KOMPAS.com - Sampai saat ini, Covid-19 masih menjadi permasalahan yang pelik di berbagai negara belahan dunia karena belum ditemukannya vaksin maupun obatnya.
Di Indonesia sendiri, kita tengah memasuki new normal atau kenormalan baru dengan membiasakan disiplin diri untuk mencegah penyebaran virus corona.
Disiplin diri yang dimaksud adalah dengan physical distancing, cuci tangan teratur, hingga memakai masker.
Banyak mitos fakta masker yang beredar di masyarakat. Agar tidak keliru, berikut informasi seputar penggunaan masker yang penting untuk kita perhatikan.
Mitos dan fakta memakai masker
Ada berbagai mitos mengenai penggunaan masker yang berkembang di masyarakat. Guna meluruskan hal tersebut, inilah fakta-faktanya:
1. Mitos: Tak perlu pakai masker jika tidak sedang sakit
Faktanya, meski saran tersebut berlaku di awal masa pandemi, namun hal ini tak lagi valid.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengimbau agar setiap orang, termasuk orang-orang yang merasa sangat sehat, tetap harus menggunakan masker jika berada dalam area publik, seperti kantor, swalayan, restoran, dan lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penularan virus corona yang dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan pernapasan (droplet) ketika orang yang terinfeksi berbicara, batuk, atau bersin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.