Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2020, 07:50 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Analisis genetik pasien Covid-19 menunjukkan, golongan darah mungkin memengaruhi berat ringannya seseorang menderita infeksi virus corona.

Para ilmuwan yang membandingkan gen dari ribuan pasien di Eropa menemukan, mereka yang memiliki darah tipe A cenderung mengalami sakit parah, sedangkan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya.

Laporan yang dilansir hari Rabu (17/6/2020) di New England Journal of Medicine ini memang tidak membuktikan adanya hubungan golongan darah, namun mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang tautan semacam itu.

Baca juga: Hati-hati, Siraman di Toilet Bisa Sebar Partikel Covid-19 ke Udara

"Sebagian besar dari kita mengabaikannya karena itu adalah penelitian yang sangat kasar."

Demikian dikatakan Dr. Parameswar Hari, spesialis darah di Medical College of Wisconsin, Amerika Serikat.

Dia menyebutkan, dengan temuan terbaru tersebut, kini dia percaya soal keterkaitan golongan darah tadi. "Itu bisa sangat penting," sebut dia.

Kendati demikian, sejumlah ilmuwan lain menyerukan untuk berhati-hati dengan temuan tersebut.  Sebab, bukti tentang pengaruh golongan darah masih sementara.

"Tidak ada cukup tanda untuk memastikan itu," kata Dr Eric Topol, Kepala Scripps Research Translational Institute di San Diego, AS.

Dalam penelitian yang melibatkan ilmuwan di Italia, Spanyol, Denmark, Jerman dan negara-negara lain, membandingkan sekitar 2.000 pasien Covid-19 yang parah, dengan beberapa ribu orang lain yang sehat, atau yang hanya memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.

Baca juga: Cincin Oura untuk Deteksi Gejala Covid-19 pada Pemain NBA

Para peneliti mengikat variasi dalam enam gen dengan kemungkinan penyakit parah, termasuk beberapa yang dapat memiliki peran dalam seberapa rentan orang terhadap virus itu.

Mereka lalu mengikat golongan darah dengan kemungkinan risiko tadi.

Namun, dalam penelitan genetik semacam ini dibutuhkan data yang jauh lebih besar. Jadi, penting untuk melihat apakah ilmuwan lain dapat melihat kelompok pasien lain dengan temuan serupa.

"Ini untuk melihat apakah mereka menemukan hubungan yang sama," kata Topol.

Banyak peneliti telah mencari petunjuk mengapa beberapa orang yang terinfeksi virus corona menjadi sangat sakit dan yang lain, tergolong biasa.

Menjadi lebih tua atau menjadi laki-laki tampaknya meningkatkan risiko. Dan, para ilmuwan telah melihat gen sebagai "faktor" yang mungkin memengaruhi keparahan penyakit tersbeut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com