KOMPAS.com - Harga jual sepeda Brompton yang melambung melebihi batas kewajaran menyusul memuncaknya tren bersepeda di Indonesia sungguh menjadi perhatian banyak orang.
Tingginya harga tersebut membuat komunitas pencinta Brompton yang sudah lebih dulu berdiri ikut bereaksi dan mengungkapkan kegelisahannya.
Umumnya, mereka menilai kenaikan harga tersebut telah melewati batas kewajaran, dan sengaja dipakai oleh para pedagang spekulan yang hendak mendapat untung besar.
Baca juga: Pahami, Mengapa Harga Sepeda Brompton Mahal...
“Ada yang menggoreng harga CHPT3--versi kolaborasi Brompton, di online shop dan sosmed, harganya sudah Rp 100 juta-Rp 250 juta, gelo bray.”
Begitu kata Baron Mertanegara, pendiri komunitas Brompton Owner Group Indonesia (BOGI), melalui sebuah unggahan video di akun media sosial BOGI.
Baron mengaku tidak setuju dengan praktik pedagang yang mengambil untung terlalu banyak.
Baca juga: Cerita Brompton Mahal Dikira Sepeda Kreuz Bandung, duh...
Ia menilai, persoalan harga tersebut sengaja "digoreng" agar harga naik. Namun sayangnya, harga yang ditawarkan tidak manusiawi.
Baron menduga, ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kondisi itu.
Pertama, kata Baron, orang yang kesal karena harga naik, kemudian iseng mengumumkan harga Brompton ratusan juta rupiah untuk bahan bercanda.
Kedua, pedagang yang sengaja memonopoli atau mendramatisasi harga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.