KOMPAS.com - Terapi pijat telah dirasakan manfaatnya selama berabad-abad. Ini terbukti dengan ditemukannya teks medis Tiongkok kuno di makam Mesir.
Kini terapis pijat memanipulasi jaringan otot untuk menciptakan efek relaksasi yang dalam dan untuk membantu penyembuhan.
Dengan sentuhan dan tekanan yang tepat, pijatan dapat membantu mengobati cedera dan masalah kesehatan lain, serta meningkatkan kesehatan.
Baca juga: Pijat Ternyata Punya Manfaat Tambahan untuk Bayi Prematur
Meski demikian, bukan berarti tak ada mitos yang beredar soal terapi pijat. Terapis pijat Tracy L. Segall, MSHS, LMT, mengungkap lima mitos yang paling banyak beredar di tengah masyarakat:
Mitos 1: Pijatan adalah pijatan – di mana pun akan sama saja.
Fakta: Semua pijatan memiliki tujuan. Pijat relaksasi memiliki tujuan untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
Terapi pijat dalam pengaturan klinis atau rumah sakit diberikan oleh para profesional berlisensi yang dilatih untuk menemukan dan fokus pada bidang masalah.
Kamu mungkin datang dengan sakit punggung, misalnya, tapi rupanya masalahnya dimulai dari pergelangan kaki.
Terapi pijat dapat meningkatkan penyembuhan dan bila dikombinasikan dengan bantuan dari profesional medis lainnya, dapat meningkatkan hasil perawatan yang dilakukan.
Mitos 2: Terapi pijat hanya untuk otot.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.