Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Tahu, Apa Saja yang Termasuk Pelecehan Seksual?

Kompas.com - 02/07/2020, 17:37 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Jika perlakuan tersebut membuat kamu merasa tersinggung, malu, takut, atau terintimidasi, maka sudah bisa disebut sebagai pelecehan seksual.

Baca juga: Ada Pelecehan Seksual, Bagaimana Menanggapinya?

Bentuk-bentuk pelecehan seksual

Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Contoh perilaku yang termasuk sebagai pelecehan antara lain:

  • Menyentuh, memeluk, atau mencium tanpa izin
  • Memberikan tatapan bernafsu dan mencurigakan
  • Mengeluarkan sebutan, candaan, atau perkataan yang mengarah ke hal-hal seksual, seperti cat calling atau menggoda orang lewat dengan sebutan tak pantas
  • Paksaan untuk menerima ajakan kencan atau berhubungan seksual
  • Mengajukan pertanyaan tidak pantas tentang kehidupan pribadi bahkan anggota tubuh yang bersifat personal
  • Perilaku “sok akrab” dan merasa berhak menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain tanpa izin
  • Mengirim foto, video atau gambar seksual tanpa diminta
  • Memberikan komentar tidak pantas di sosial media
  • Stalking atau menguntit
  • Terus memaksa untuk berkomunikasi meski sudah ditolak

Perilaku ini bisa saja dilakukan oleh temen, keluarga, suami atau istri, hingga atasan di tempat kerja. Apapun status hubungan pelaku dan penyintas, tidak mengubah fakta bahwa pelecehan tetaplah pelecehan.

Dalam konteks pelecehan seksual di tempat kerja, juga dikenal istilah “Quid pro quo”. Arti istilah ini adalah perilaku tidak menyenangkan yang mengarah ke hal-hal yang berbau seksual.

Contohnya seperti permintaan untuk ditemani melakukan kegiatan di luar pekerjaan dengan paksaan atau memegang-megang anggota tubuh tanpa izin.

Dalam kondisi ini, jawaban yang diberikan oleh penyintas akan memengaruhi kelangsungan kariernya.

Misalnya, jika bawahan menolak untuk disentuh tubuhnya, maka ia tidak akan naik jabatan atau apabila menolak diajak ke acara pribadi maka akan dipecat.

Baca juga: Ada Banyak Jenis Pelecehan Seksual, Apa Sajakah?

Dampak pelecehan seksual bagi kesehatan penyintas

Kalimat seperti, “Cuma bercanda, jangan marah dong,” atau “Kalau nggak mau digodain, jangan pakai baju terbuka!” masih sering keluar setiap para penyintas pelecehan seksual melaporkan perlakuan yang diterimanya.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Sebab komentar ini menganggap enteng kejadian tersebut dan membuat narasi seolah kejadian tersebut bukanlah salah pelaku tapi salah korban.

Padahal, pelecehan yang dianggap bercanda itu bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyintas, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Berikut ini gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat pelecehan seksual.

1. Depresi

Orang yang pernah mengalami pelecehan seksual dapat mengalami depresi jangka panjang. Jadi, dampak ini mungkin tidak langsung terlihat saat itu juga.

Penyintas pelecehan seksual yang masih berusia remaja maupun 20 tahunan awal saat kejadian tersebut dialaminya, bisa saja baru menunjukkan gejala depresi saat masuk usia 30 tahunan awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com