KOMPAS.com - Mendampingi anak dalam belajar adalah salah satu tugas mutlak dari orangtua, demi mencapai perkembangan optimal bagi si buah hati.
Namun dalam banyak pengalaman, mendampingi anak belajar bukanlah hal yang mudah, dan bahkan tidak sederhana.
Alhasil, tak sedikit orangtua yang mengeluh karena merasa terbentur, putus asa, dan patah semangat melihat hasil yang dicapai dari pendampingan tersebut.
Nah, salah satu pendekatan solutif yang bisa dicoba dalam menghadapi masalah semacam ini adalah dengan mengenali karakter anak, dan melakukan pendekatan belajar berdasarkan karakter itu.
“Untuk dapat lingkungan belajar yang kondusif, perlu komunikasi yang efektif. Ini bisa dicapai jika orangtua mengenali dan memahami karakter kepribadian anak sehingga bisa menyesuaikan diri.”
Demikan kata psikolog Ajeng Raviando dalam sebuah kesempatan beberapa waktu silam.
Manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda dan unik. Karakter atau kepribadian manusia bisa dipelajari, dan manusia kadang memiliki kesamaan karakter antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Ajeng, orangtua dapat mengenali dan menyesuaikan sistem pengajaran sesuai dengan karakteristik anak, agar dapat menciptakan sistem pengajaran di rumah yang menyenangkan dan membawa kegembiraan.
Baca juga: Saat Pandemi Peran Orangtua Bertambah Jadi Guru, Aktivitas Anak Perlu Diperhatikan
Kepribadian manusia telah dikaji dan dirangkum menjadi empat jenis, keempatnya masuk dalam teori proto-psikologis.
Ada empat tipe kepribadian mendasar, yaitu sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.