"Jika orang memilih untuk menggunakan ganja untuk efek pengobatan atau rekreasi, bentuk oral dan topikal, yang dosisnya dapat diukur, dapat mengurangi beberapa potensi bahaya," kata Page.
"Sangat penting juga bahwa orang hanya menggunakan produk ganja legal karena tidak ada kontrol pada kualitas atau isi produk ganja yang dijual di jalan," tambah dia.
Komplikasi jantung
Beberapa studi yang dianalisis oleh kelompok medis menemukan kelainan irama jantung, seperti takikardia dan fibrilasi atrium, dapat terjadi dalam satu jam setelah ganja yang mengandung THC dikonsumsi.
THC, atau tetrahydrocannabinol, adalah zat psikoaktif dalam ganja yang menciptakan rasa "teler."
Baca juga: Mari Mengenal Efek Baik dan Buruk Ganja
Namun, tetrahydrocannabinol juga dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat, meningkatkan kebutuhan oksigen pada jantung, dan mengganggu dinding arteri.
Lalu, ada pula kontribusi terhadap tekanan darah yang lebih tinggi saat dalam kondisi rawan.
"Asap ganja mengandung komponen yang mirip dengan asap tembakau," kata Page.
Dalam penelitian ini juga terungkap adanya peningkatan karbon monoksida dan tar seperti tembakau dalam darah pengguna ganja, terlepas dari kandungan THC-nya.
Nyeri dada, serangan jantung, gangguan irama jantung, dan kondisi jantung serius lainnya dikaitkan dengan keracunan tembakau dan mariyuana karbon monoksida.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.