Prevalensi kasus gigi berlubang di dunia masih menjadi permasalahan penyakit mulut yang mendunia. Survei bank data kesehatan mulut dunia menyatakan bahwa, prevalensi gigi berlubang baik usia tua maupun muda berada dalam kisaran 49-83 persen.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai survei menunjukkan usia 12-19 tahun memiliki prevalensi tertinggi untuk kasus gigi berlubang.
Di Jepang, pada tahun 2016 prevalensi kasus gigi berlubang pada anak usia 5 tahun mencapai 39 persen. Namun, prevalensi kasus gigi berlubang di Jepang terus menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya untuk usia muda dan tua.
Bagaimana Jepang menurunkan prevalensi gigi berlubang dan apa yang dilakukan untuk merawat gigi yang sudah terlanjur berlubang.
Sistem Kesehatan di Jepang
Jepang termasuk negara yang memiliki kesejahteraan dan sistem kesehatan publik yang berkembang dengan baik. Jepang memperkenalkan sistem asuransi kesehatan universal untuk seluruh penduduk pada tahun 1961.
Sistem tersebut mencakup hampir semua perawatan medis, gigi, serta farmasi yang diperlukan oleh masyarakat. Pada tahun 2000, Jepang memprakarsai asuransi perawatan jangka panjang untuk memberikan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat lanjut usia.
Baca juga: Jepang Buka Travel Bubble dengan Lima Negara Asia, Ada Indonesia?
Pada tahun 2010, Jepang menetapkan program nasional untuk tahun 2010 di sembilan bidang khusus untuk meningkatkan gaya hidup yang sehat, mengurangi faktor risiko, dan mengurangi penyakit.
Program nasional ini dikenal dengan “Healthy Japan 21”. Indikator yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut pada program “Healthy Japan 21” antara lain:
1. Pemeliharaan dan peningkatan fungsi mulut
2. Pencegahan gigi tanggal
3. Pencegahan penyakit periodontal
4. Pencegahan gigi berlubang
5. Pemeriksaan gigi dan mulut berkala
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.