Sementara itu, kita dapat mengalami sleep deficiency karena beberapa kondisi:
Jika kita tidur kurang dari enam jam dalam semalam, maka kondisi yang kita alami dinamakan sleep deprivation. Sleep deficiency agak sulit dikenali.
Meski kita bisa terlelap dalam rentang waktu normal (5-20 menit), bukan berarti kita mendapatkan tidur berkualitas.
Jika kita menemukan salah satu dari gejala ini, kita mungkin mengalami sleep deficiency atau kekurangan tidur.
Tertidur di saat suasana sepi
Duduk di tengah keramaian, membaca atau melakukan sesuatu yang membosankan membuat kita mengantuk dan ingin tidur.
Tidak bisa fokus
Ketika otak tidak mendapatkan tidur restoratif, kita kesulitan berkonsentrasi atau mengingat banyak hal.
Bisa jadi, kita membuat banyak kesalahan dan sulit mengambil keputusan.
Sering emosi
Mengendalikan emosi adalah hal pertama yang harus dilakukan saat kita tidak mendapatkan istirahat yang kita butuhkan.
Ketergantungan pada kafein
Saat kita cukup istirahat, kita tidak memerlukan kafein untuk menjalani rutinitas.
Jika kita meminum kopi, teh, atau minuman berenergi sepanjang hari, kafein dapat menyamarkan tanda-tanda kita mengalami sleep deficiency.
Baca juga: Waspadai, Kurang Tidur Picu Gangguan Kesehatan Serius
Selain makanan dan air, tubuh kita butuh tidur. Orang yang mengalami kekurangan tidur kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit. Seperti: