KOMPAS.com - Kehamilan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri di banyak bagian tubuh.
Ketika sensasi ini terjadi di dada, penyebab umumnya adalah tekanan dari janin yang sedang tumbuh, refluks asam, atau masalah lain yang relatif tidak berbahaya.
Meski begitu, rasa nyeri di dada ketika hamil tetap perlu menjadi perhatian, mengingat pada kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh masalah kardiovaskular atau komplikasi kehamilan.
Beberapa masalah yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Heartburn
Dilansir Medical News Today, saat seseorang makan, sfingter esofagus, katup antara esofagus dan perut, terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke dalam perut.
Ketika seseorang tidak makan, sfingter esofagus biasanya menutup untuk menghentikan makanan yang dicerna sebagian dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Jika hal ini terjadi, masalahnya disebut refluks asam.
Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan sfingter esofagus menjadi rileks. Kondisi ini meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Refluks asam dapat menyebabkan heartburn, sensasi terbakar di tenggorokan atau mulut yang umumnya terjadi setelah makan, terutama saat orang tersebut berbaring setelah makan.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membantu mencegahnya, antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.