Seorang ibu hamil yang mengalami gejala di atas sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
3. Preeklamsia
Nyeri dada dan bahu selama kehamilan juga dapat mengindikasikan komplikasi serius yang disebut preeklamsia.
Kondisi ini terkadang bisa berakibat fatal bagi ibu dan janin.
Tanda dan gejala umum preeklamsia meliputi:
Preeklamsia biasanya hilang begitu bayi lahir. Namun, pada beberapa wanita, preeklamsia berlanjut setelah kehamilan atau dimulai setelah mereka melahirkan.
Wanita dengan preeklamsia juga dapat mengalami komplikasi terkait, seperti eklampsia atau sindrom yang melibatkan pecahnya sel darah merah, jumlah trombosit yang rendah dan peningkatan enzim hati.
Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa dia menderita preeklamsia atau komplikasi terkait.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan dan tes rutin membantu dokter untuk dapat mengidentifikasi masalah ini.
Baca juga: 10 Tanda Awal Kehamilan
4. Penyakit jantung atau serangan jantung
Penyebab nyeri dada yang dapat terjadi namun relatif tidak umum selama kehamilan adalah serangan jantung.
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat untuk menampung janin yang sedang tumbuh.
Untuk memompa darah ekstra secara efisien, detak jantung wanita meningkat dan ketegangan tambahan ini menyebabkan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Sebuah studi tahun 2018 menyelidiki kejadian serangan jantung pada wanita di Amerika Serikat yang dirawat di rumah sakit karena komplikasi kehamilan atau periode penyesuaian setelahnya.
Serangan jantung terjadi pada 8,1 dari setiap 100.000 wanita ini.
Wanita yang memiliki penyakit jantung atau kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya memiliki peningkatan risiko serangan jantung selama kehamilan.
Beberapa gejala yang dapat mengindikasikan penyakit jantung, antara lain: