Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cegah Covid-19 Lebih Maksimal, Perlukah Pakai 2 Masker Sekaligus?

Kompas.com, 14 Desember 2020, 09:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber CNBC, NPR

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan. Di waktu yang sama, ketersediaan layanan kesehatan pun semakin terbatas.

Kondisi itu membuat sebagian orang merasa perlu melindungi dirinya lebih baik dari paparan virus corona.

Memakai masker adalah salah satu upaya untuk menekan penyebarannya. Namun, apakah perlu memakai dua masker sekaligus demi mendapatkan perlindungan yang optimal?

Sebagian dari Anda mungkin merasa aneh, tapi faktanya ada sejumlah orang yang mempraktikkan itu. Bahkan, Presiden terpilih AS Joe Biden sempat terlihat mengenakan dua masker dalam waktu yang sama.

Menurut CNBC, para pakar mengatakan bahwa langkah tersebut bisa membantu membatasi "kebocoran" udara, namun sebetulnya dalam kebanyakan kasus tidak diperlukan.

Dekan Yale School of Public Health di New Haven, Connecticut, Dr. Steven Vermund mengatakan, penggunaan dua masker sekaligus sebetulnya adalah hal yang wajar, terutama bagi karyawan yang banyak bersinggungan dengan masyarakat, seperti kasir toko atau supir kendaraan umum.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa masker N95 idealnya tidak perlu diberi lapisan ekstra.

"Tidak ada bahaya dari penggunaan masker ganda, kecuali jika itu membuat seseorang menjadi sulit bernapas."

"Namun, ini jarang dilakukan kecualo jika seseorang memiliki keterbatasan pernapasan sebelumnya, seperti memiliki Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang parah," ucapnya.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Disebut Bisa 10 Kali Lebih Banyak

Sementara itu, profesor dari Columbia University Mailman School of Public Health di New York, Dr. S. Patrick Kachur mengatakan bahwa beberapa kombinasi penutup wajah, seperti masker dan pelindung leher, bisa saja lebih efektif daripada selembar kain.

Sebab, beberapa masker hanya menyediakan selapis kain, tidak sesuai dengan anjuran lapisan kain yang disampaikan otoritas kesehatan.

Adapun beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mengoptimalkan pencegahan Covid-19.

Kachur menambahkan, dirinya juga melihat sejumlah orang melapisi masker pelindung di dalam masker bedah atau masker kain yang bisa mudah dicuci atau diganti.

Namun, ketika memutuskan untuk menggunakan dua masker, pastikan keduanya dibersihkan secara teratur untuk menghindari kontaminasi.

"Jika Anda menggunakan dua lapis masker, pastikan Anda menggantinya dan mencucinya secara berkala," kata Kachur.

Senada dengan Kachur, pakar biosekuriti Raina MacIntyre, yang meneliti efektivitas masker di University of New South Wales, mengatakan dua atau tiga masker lebih baik daripada hanya selapis masker.

Namun, seperti dilansir National Public Radio, ketika memakai lebih dari satu masker, seseorang mungkin akan lebih tergoda untuk mengutak-atik masker terluarnya dan itu berisiko terkontaminasi virus, terutama jika orang tersebut tengah berada di tempat dengan banyak orang di sekitarnya.

Masker yang terkontaminasi tersebut mungkin saja akan membawa partikel virus ke lapisan masker yang berada di dalamnya.

Selain itu, menggunakan dua atau tiga lapis masker berpotensi membuat seseorang semakin sulit bernapas.

Baca juga: Jangan Turunkan Masker ke Dagu dan Leher, Ini Akibatnya

Daripada menggunakan dua masker sekaligus, dokter dari Brigham And Women's Hospital, Abraar Karan merekomendasikan penggunaan masker tunggal berlapis yang pas dan nyaman di hidung dan mulut.

Seperti yang kita ketahui, beberapa masker dilengkapi dengan kantung untuk menambahkan filter, sehingga kita bisa menambahkan hingga tiga lapisan hanya dengan menggunakan satu lembar masker saja.

Jika masih ingin menggunakan lapisan masker ganda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan inovasi lainnya.

Seperti dalam salah satu berita NPR, misalnya, dikabarkan bahwa peneliti dari Northeastern University menambahkan lapisan luar menggunakan stoking nilon untuk melapisi masker kain.

Para peneliti menemukan bahwa lapisan nilon dapat meningkatkan kemampuan masker untuk menyaring partikel kecil di udara dengan menyediakan penutup yang lebih rapat antara masker dan wajah pemakainya.

"Menggunakan stoking nilon untuk meningkatkan kesesuaian masker cukup masuk akal," kata profesor teknik sipil di Virginia Tech, Linsey Marr, yang meneliti penularan penyakit penular melalui udara.

"Stoking akan membantu mengurangi atau menghilangkan celah yang dapat memungkinkan partikel masuk ke dalam masker," tambahnya.

Baca juga: Cermati Tanda Masker Kain Perlu Diganti

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau