Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Habis Cuma untuk Kerja? Ini 7 Tips Ciptakan "Work-Life Balance"

Kompas.com - 11/01/2021, 08:15 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber says.com

KOMPAS.com - Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) terkadang menjadi perkara yang tak mudah.

Tak sedikit karyawan yang jam kerjanya berantakan hingga melupakan waktu untuk dirinya sendiri. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

Memberikan yang terbaik untuk pekerjaan memang penting. Tapi bukan berarti harus kehilangan waktu untuk kehidupan pribadi.

Baca juga: LinkedIn: Work Life Balance Kunci Kepuasan Bekerja

Bagi yang masih kesulitan mengatur waktu, atau yang merasa waktunya "terbuang" hanya untuk pekerjaan, mungkin perlu memerhatikan tujuh tip efektif ini.

1. Beri batasan

Tetapkan waktu untuk meninggalkan pekerjaan. Jangan lupa beri tahu rekan kerja setim tentang batas waktu tersebut.

Ini adalah praktik yang baik karena memberikan tenggat waktu kepada diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dengan begitu, kerja bisa menjadi lebih produktif dan efisien. Kecil kemungkinan untuk kembali bekerja di luar batas waktu yang telah ditentukan.

Memberitahu rekan kerja tentang batas waktu membuat mereka tidak mengganggu kita di luar jam kerja. Sekaligus bisa menciptakan lingkup kerja yang sehat.

Baca juga: Menyertakan Aktivitas Me Time Bikin Perawatan Estetik Lebih Efektif

2. Sediakan "me time"

"Me time'"sama pentingnya dengan waktu untuk pekerjaan, teman, dan bahkan keluarga. "Me time" atau waktu diri sendiri bisa mendatangkan kebahagiaan.

Saat seseorang merasa bahagia, otomatis apa pun yang dilakukannya menjadi lebih baik. Entah itu untuk pekerjaan, keluarga, maupun rumah.

Sediakan waktu untuk tidur siang, bermain gim, pijat relaksasi, staycation, atau apa pun yang bisa membuat diri sendiri bahagia.

3. Hindari multitasking

Banyak orang menganggap melakukan pekerjaan secara bersamaan atau multitasking lebih efisien dan menghemat waktu.

Padahal multitasking sebenarnya melelahkan, dan sering kali perhatian yang diberikan pada setiap pekerjaan tidak 100 persen.

Alih-alih multitasking, lebih baik atur strategi. Misalnya ingin melakukan hobi baru, tapi juga mau luangkan waktu untuk berolahraga dan bertemu teman.

Baca juga: Kebiasaan Multitasking Bisa Berdampak Buruk pada Anak dan Orangtua

Dapatkan semuanya dengan satu cara, yakni ajak teman untuk ikut serta melakukan olahraga yang belum pernah dicoba. Contoh bersepeda atau main sepatu roda.

4. Buat acara sosial mingguan

Acara sosial mingguan dapat membantu work-life balance. Di tengah pandemi, salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah mengadakan pertemuan virtual.

Ajak teman atau keluarga untuk bertemu secara virtual dan saling berbagi cerita. Jadwalkan pertemuan itu secara rutin di setiap minggunya.

5. Lakukan hobi

Penelitian membuktikan, melakukan hobi atau kegiatan yang disukai membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres.

Pada gilirannya, hal itu memberi sejumlah manfaat seperti memperkuat hubungan dengan orang lain dan meningkatkan karier.

Bila tidak tahu ingin melakukan apa, cobalah menjadi sukarelawan. Membantu orang lain adalah cara yang bagus untuk memberikan kedamaian batin.

Baca juga: Melihat Hobi yang Cocok Berdasarkan Zodiak untuk Tahun 2021

Cara ini membuat seseorang terhubung dengan orang lain di luar pekerjaan, menikmati kepuasan hidup yang lebih baik, serta tekanan psikologis yang lebih rendah.

6. Matikan notifikasi

Ada kalanya pekerjaan tidak dapat selesai tepat waktu. Boleh saja menyelesaikannya di waktu libur, tapi jangan dijadikan sebagai kebiasaan.

Selain itu, cobalah untuk egois dengan mematikan semua notifikasi saat libur akhir pekan maupun ketika cuti.

Usahakan untuk tidak memeriksa email atau menghubungi rekan kerja. Simpan laptop dan menjauhlah sejenak dari pekerjaan.

Jangan juga melakukan pekerjaan lebih awal. Misalnya pekerjaan untuk hari Senin diselesaikan hari Minggu. Cara itu malah bisa menyebabkan rasa lelah.

Sebaliknya, percayalah pada kemampuan, keterampilan, dan rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan di waktu yang telah ditentukan.

Baca juga: Sering Stres, Coba Matikan Notifikasi Ponsel

7. Bersikap selektif

Sikap selektif di lingkungan pekerjaan sangat diperlukan untuk menerapkan work-life balance.

Apabila budaya perusahaan adalah karyawan harus bekerja lembur dan bahkan di akhir pekan, maka sangat sulit untuk mendapatkan work-life balance.

Jika hal itu dirasa tidak sesuai dengan prinsip dan membuat kewalahan, maka carilah perusahaan yang bisa memberikan work-life balance.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com