Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2021, 09:38 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Bobvila

KOMPAS.com— Alat-alat pembersih rumah merupakan senjata kita untuk menjaga rumah nyaman, bersih, dan bebas kotoran. Tentunya alat-alat ini juga harus dijaga kebersihannya.

Sayangnya, pembersih rumah seperti serbet, kain pel, sikat dan spons cuci piring justru menjadi tempat favorit bakteri dan kuman penyebab penyakit untuk berkembang biak.

Hasilnya, kuman dan bakteri justru menyebar ke seluruh rumah saat kamu menggunakannya untuk membersihkan rumah.

Pertumbuhan bakteri

Bakteri senang tumbuh di sela-sela dan tempat yang lembab. Mikroorganisme ini juga sangat mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan kondisi. 

Berikut kriteria tempat dan suhu ideal pertumbuhan bakteri:

- Suhu hangat

Bakteri berkembang biak dalam suhu yang hangat, tumbuh paling cepat pada suhu antara 4-60 derajat Celcius. Beberapa bakteri masih dapat bertahan hidup diantara suhu tersebut.

Baca juga: Jangan Lupa Dibersihkan, 10 Barang Ini Banyak Mengandung Kuman

- Kelembaban

Bakteri membutuhkan air untuk memperbanyak diri dan akan mati tanpanya. Sayangnya, serbet, sikat, dan spons sering kali lembap setelah digunakan, sehingga menjadi tempat berlindung yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

- Oksigen

Lingkungan kaya oksigen ideal untuk sebagian besar bakteri penyebab penyakit tumbuh. Namun, beberapa bakteri berkembang biak di lingkungan yang kekurangan oksigen, seperti bakteri penyebab botulisme.

- Lingkungan asam versus alkali

Kebanyakan bakteri lebih menyukai lingkungan dengan tingkat pH yang mendekati netral. Namun, ada beberapa yang dapat bertahan di lingkungan yang lebih bersifat asam atau basa.

Baca juga: Cara Mudah Usir Kecoak dan Serangga di Dapur

Ilustrasi membersihkan kompor gas.hktvmall.com Ilustrasi membersihkan kompor gas.

Karena, kain lap, sikat, dan spons, menyediakan lingkungan ideal untuk bakteri berkembang biak, saat menggunakan alat pembersih kontaminasi silang pun terjadi, yang lantas membuat bakteri menyebar, bahkan ke dalam bahan makanan.

Halaman:
Sumber Bobvila
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com