Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah Tinggi Mengancam Kesehatan, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 05/02/2021, 10:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Tubuh kita secara alami memiliki gula. Gula darah diproduksi oleh hati dan otot, tetapi kebanyakan datang dari makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat.

Dilansir Medical News Today, jumlah gula darah yang tepat bisa memberikan sel-sel dan organ tubuh energi.

Namun, gula darah tinggi bisa menyebabkan hiperglikemia.

Untuk menjaga kadar gula darah tetap moderat, tubuh memerlukan insulin.

Insulin adalah hormon yang mengarahkan sel tubuh untuk mengambil glukosa dan menyimpannya.

Jika insulin tidak cukup atau tidak berfungsi dengan optimal, gula darah akan menumpuk.

Kondisi itu bisa menyebabkan kadar glukosa darah atau gula darah meningkat.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ, saraf dan pembuluh darah.

Menurut Healthline, lonjakan gula darah dapat terjadi pada penderita diabetes karena tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Gula darah tinggi yang tidak diobati bisa berbahaya, menyebabkan kondisi serius pada penderita diabetes yang disebut ketoasidosis.

Gula darah tinggi kronis meningkatkan kemungkinan komplikasi diabetes yang serius seperti penyakit jantung, kebutaan, neuropati, dan gagal ginjal.

Baca juga: Pentingnya Cek Gula Darah Rutin pada Pasien Diabetes

Gejala
Gejala hiperglikemia biasanya dimulai ketika glukosa darah melebihi 250 mg/dL.

Seseorang bisa mengalami gula darah tinggi di pagi hari, terutama bagi penderita diabetes.

Gejala hiperglikemia akan semakin parah jika dibiarkan tidak terobati.

Ketika seseorang memiliki gula darah tinggi, beberapa gejala yang mungkin dirasakan antara lain:

  • Sakit kepala dan rasa sakit lainnya.
  • Sulit konsentrasi.
  • Sangat haus atau lapar.
  • Kelelahan.
  • Pengelihatan kabur.
  • Mulut terasa kering.
  • Kembung.
  • Sering ingin buang air kecil.

Baca juga: Gejala Kadar Gula Darah Tinggi walau Tak Punya Diabetes

Komplikasi
Gula darah tinggi bisa memicu sejumlah komplikasi. Beberapa di antaranya:

  • Berat badan turun drastis

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba atau berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sehingga tubuh membakar otot dan lemak untuk energi.

  • Mati rasa dan kesemutan

Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di tangan, tungkai, dan kaki.

Hal ini disebabkan oleh neuropati diabetik, komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun.

Sementara komplikasi jangka panjangnya bisa membahayakan organ dan sistem tubuh.

Kerusakan pembuluh darah bisa memicu komplikasi seperti:

  • Serangan jantung atau stroke
  • Kerusakan pada mata dan kehilangan pengelihatan.
  • Penyakit ginjal atau gagal ginjal.
  • Masalah saraf di kulit, terutama kaki, yang menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.

Kadar gula darah memang fluktuatif sepanjang hari.

Ketika kita mengonsumsi makanan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat sederhana seperti roti, kentang, atau pasta, gula darah akan langsung mulai naik.

Jika gula darahmu tinggi secara konsisten atau merasakan gejala dan komplikasi yang tak kunjung membaik, seperti terlalu sering buang air kecil atau berat badan yang drop, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Sebab, bisa saja itu merupakan indikasi diabetes atau masalah kesehatan lain.

Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Memperburuk Infeksi Covid-19

Pencegahan
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah lonjakan gula darah, antara lain:

1. Menjaga berat badan sehat
Jika kamu memiliki berat badan berlebih, upayakan untuk menurunkannya hingga ke berat badan ideal.

Menurunkan berat badan bisa membantu tubuh untuk lebih baik dalam menggunakan insulin.

2. Menakar asupan karbobidrat
Cobalah mulai menakar asupan karbohidrat harian. Misalnya, memanfaatkan aplikasi penghitung kalori di ponsel.

Ketahui berapa kebutuhan karbohidrat harian tubuhmu dan buat perencanaan makan untuk mencegah lonjakan gula darah yang tak terduga.

Agar lebih pasti, kamu juga bisa meminta bantuan ahli gizi untuk membantu menyusun pola makan.

3. Mempelajari Indeks Glikemik (GI)
Riset menunjukkan bahwa tidak semua karbohidrat sama.

Kamu bisa mempelajari GI dan melihat setiap GI dari karbohidrat yang kamu makan.

Angka GI dapat memengaruhi gula darah dalam tubuh. Makanan tinggi GI bisa memicu lonjkan darah, daripada makanan rendah GI.

4. Mengontrol porsi makan
Seperti yang telah disebutkan, menurunkan berat badan atau menjaga berat badan ideal bisa membantu tubuh untuk lebih baik dalam menggunakan insulin.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengontrol porsi makan.

Agar lebih rinci, kamu bisa memanfaatkan timbangan makanan untuk menimbang porsi makanmu secara lebih akurat.

Baca juga: Stres Bisa Bikin Gula Darah Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com