KOMPAS.com - Disfungsi ereksi adalah masalah umum yang menjadi momok bagi kaum adam, karena dapat membuanya merasa kurang "jantan". Kondisi ini memengaruhi jutaan pria di seluruh dunia.
Disfungsi ereksi merupakan kondisi di mana pria kesulitan melakukan aktivitas seksual lantaran tidak mampu memperoleh atau mempertahankan ereksi.
Terkadang disfungsi ereksi terjadi dalam waktu singkat, namun seringkali berdampak jangka panjang.
Beberapa penyebab umum yang memicu disfungsi ereksi antara lain penyakit ginjal, penyakit kardiovaskular, kelebihan berat badan, serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Kemudian, penyebab disfungsi ereksi lainnya yaitu stres, depresi, kecemasan, konsumsi alkohol, merokok, diabetes, atau kadar testosteron yang rendah.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Picu Disfungsi Ereksi Jangka Panjang, Benarkah?
Berbagai vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B1, dan K dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Ketidakseimbangan vitamin di dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan disfungsi tubuh.
Hubungan antara vitamin D dan disfungsi ereksi
Kaitan antara vitamin D dan disfungsi ereksi masih ditinjau para peneliti dan belum menghasilkan kesimpulan. Namun, dua penelitian baru-baru ini menemukan jika kadar vitamin D kemungkinan memengaruhi disfungsi ereksi pada seseorang.
Penelitian pertama berjudul "The Effect of Low Vitamin D Status on Sexual Functioning and Depressive Symptoms in Apparently Healthy Men: A Pilot Study" yang dimuat ke dalam jurnal Nature.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan