Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 09:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Demam tidak selalu menjadi kondisi yang serius.

Demam pada umumnya hanyalah cara tubuh untuk melawan infeksi.

Kondisi ini biasanya menjadi gejala sebuah penyakit, tetapi bukanlah penyakit itu sendiri.

Namun, pada tahap tertentu penting agar orang yang demam memeriksakan diri ke dokter.

Melansir Verywell Health, demam perlu memeriksakan diri ke dokter jika disertai gejala-gejala berikut:

  • Demam tak sembuh lebih dari 48 jam.
  • Bayi di bawah tiga bulan dengan suhu lebih dari 37,9 derajat Celcius.
  • Muntah atau diare lebih dari 12 jam atau berdarah.
  • Batuk berdarah atau mengeluarkan cairan lendir berwarna kuning, hijau atau kecokelatan.
  • Demam hilang dan timbul, dan berkeringat atau mengalami bengkak kelenjar getah bening di malam hari.
  • Demam hilang dan timbul selama seminggu atau lebih, bahkan meskipun tingkatannya rendah.
  • Demam ringan hilang dan timbul disertai sakit tenggorokan dan kelelahan.
  • Sakit tenggorokan dan sakit kepala lebih dari 48 jam.
  • Sakit telinga.
  • Baru saja minum obat lain dan tidak memiliki gejala lain.
  • Suhu badan bertahan di atas 39 derajat Celcius meski sudah mengonsumsi obat dan melakukan perawatan untuk menurunkan suhu badan, seperti menggunakan kompres dingin pada kepala atau bawah lengan.

Baca juga: Berapa Suhu Badan yang Dikatakan Normal?

Seseorang dikatakan berada dalam kondisi darurat dan harus segera mendapatkan penanganan medis jika mengalami gejala demam disertai gejala-gejala berikut:

  • Sakit kepala parah.
  • Terpapar suhu tinggi di luar dan tidak bisa menurunkan suhunya meski sudah melakukan sejumlah upaya.
  • Muncul ruam kulit yang aneh, terutama jika mulai memburuk dan/atau menyebar.
  • Kesulitan bernapas.
  • Muntah terus-menerus.
  • Sakit dan kaku leher ketika menengok ke bawah.
  • Kejang.
  • Sakit perut yang parah, mual, dan muntah.
  • Nyeri atau perih saat buang air kecil, kemungkinan besar disertai sakit perut atau punggung.
  • Peka terhadap cahaya yang tidak biasa.

Baca juga: Cara Mengetahui Tubuh Demam Tanpa Termometer

Demam pada anak
Anak-anak juga sering mengalami demam tinggi.

Meskipun mungkin mengkhawatirkan bagi orangtua, namun memerhatikan perilaku anak ternyata jauh lebih penting daripada mengawasi angka yang tertera pada termometer.

Tapi, ini pengecualian pada bayi di bawah usia 3 bulan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Jika anak sudah merasa lebih baik dan bisa bermain seperti biasa setelah diberi obat penurun demam, maka orangtua mungkin tidak perlu khawatir.

Namun, jika anak terlihat lemas dan tidak berenergi, sulit makan, mengalami sakit kepala atau sakit perut yang parah, atau demam selama lebih dari tiga hari, pastikan untuk menghubungi dokter.

Baca juga: Demam Biasa atau Gejala Covid-19, Adakah Perbedaannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com