Tapi, tren ini tidak terjadi pada semua ibu. Beberapa ibu mungkin menurunkan bobotnya lebih cepat, sementara lainnya tidak, baik ibu yang menyusui atau pun tidak.
Krieger tidak menyarankan para ibu menimbang berat badannya di periode awal setelah melahirkan. Sebab, ini masih di dalam periode "baby blues", sehingga melihat angka timbangan mungkin akan membuat ibu putus asa.
Ingatlah bahwa angka pada timbangan tidak selalu merefleksikan lemak tubuh. Lebih disarankan untuk mengukur lingkar perut sebulan sekali untuk mengetahui perkembangannya.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu baru biasanya kehilangan berat badan sekitar 9 kg dalam sebulan setelah melahirkan.
Kebanyakan perempuan disarankan untuk menambah bobotnya 11 hingga 13 kg ketika hamil. Oleh karena itu, di periode ini mungkin perut ibu sudah hampir kembali ke ukuran semula.
Rahim kembali ke panggul sekitar enam minggu setelah lahir, dan kembali ke ukuran aslinya (mirip dengan kepalan tangan tertutup).
Oleh karena itu, perut mungkin sudah terlihat lebih rata dan lebih kecil.
Jika selama kehamilan berat badan ibu bertambah lebih dari 11 hingga 13 kg, mungkin perlu waktu lebih lama agar tampilan perut kembali seperti sebelumnya.
Intinya, kata Krieger, setiap perempuan punya perkembangan yang berbeda-beda dalam hal mengembalikan bentuk dan ukuran perutnya setelah melahirkan.
Namun, perlu diketahui bahwa pada beberapa perempuan, kulit kehilangan kemampuannya untuk kembali mendapatkan elastisitas seperti sebelum hamil dan tidak kembali seperti semula.
Baca juga: Cerita Blake Lively, Sempat Hilang Pede Usai Melahirkan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.