Padahal, jika kita terlalu memaksa pada pengoptimalan diri, kita sebenarnya berisiko menjadi kurang produktif, yang mana pada akhirnya kita akan kelelahan.
Produktivitas toksik juga bisa menganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan dan anak.
Baca juga: Waspadai Kelelahan Digital Selama Pandemi
Hindari produktivitas toksik yang bisa jadi sumber kelelahan dengan melakukan hal berikut:
1. Kenali tanda-tandanya
Kita perlu melihat ke diri kita. Apakah kita terjebak di perasaan yang justru menekan kita untuk terus melakukan hal yang lebih banyak dan sejenisnya? Jika merasakan hal ini, kita berada pada produktivitas toksik.
Tanda lainnya adalah kita merasa kelelahan meski itu di pagi hari. Lalu, apakah kita bangun secara alami atau perlu mematikan alarm berkali-kali?
2. Hilangkan pertanyaan tentang "apa yang harus dilakukan sekarang?"
Setelah selesai mengerjakan pekerjaan, jangan paksa diri untuk melakukan banyak hal lagi. Kita perlu memberikan jeda pada diri untuk istirahat.
Baca juga: Rileks di Rumah Sendiri dengan Keharuman Reed Diffuser
3. Sadari bahwa atasan tidak tertarik dengan usaha keras kita
Sadarilah bahwa atasan tidak peduli seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.