KOMPAS.com - Ketika berpuasa, kita berhenti makan dan minum selama lebih dari 12 jam. Pada bulan Ramadhan, periode puasa dilakukan selama sebulan penuh.
Jika sebelumnya tak terbiasa berpuasa, maka tak heran jika sebagian dari kita merasakan efek samping.
Salah satu efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala.
Mengetahui penyebab sakit kepala yang kita rasakan akan membuat kita lebih mudah mecari tahu pengobatan yang tepat.
"Meski begitu, kabar baiknya adalah tidak perlu membatalkan puasa untuk menangani sakit kepala tersebut," kata medical director Klinik Sakit Kepala dan pakar sakit kepala dari Health24, Dr Elliot Shevel, seperti dilansir News24.
Baca juga: 6 Penyebab Sembelit Selama Bulan Puasa dan Cara Mengatasinya
Menurut The National, secara umum ada dua jenis sakit kepala, yakni sakit kepala primer dan sekunder. Sakit kepala primer umumnya berkaitan dengan stres dan biasanya muncul berupa sakit kepala tegang.
Namun, beberapa orang juga mengalami sakit kepala migrain.
Sementara sakit kepala sekunder adalah akibat gangguan struktural atau metabolisme di otak.
Pada kasus ini, biasanya ada patologi mendasar yang menyebabkan sakit kepala, seperti tumor otak atau pendarahan otak.
Beberapa penyebab sakit kepala saat puasa antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.