Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 19 April 2021, 17:45 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi yang tidur tampak lucu dan membuat kita sebagai orangtua merasa gemas.

Lalu, kita pun mungkin mengira di dalam tidurnya bayi sedang bermimpi. Tapi apakah bayi bisa bermimpi ketika tidur?

Sulit untuk mengetahui pasti kemungkinan bayi bermimpi dalam tidur, demikian pandangan Jodi Mindell, PhD.

Mindell adalah advisor di Parents, serta Direktur Asosiasi Sleep Center di Children's Hospital of Philadephia, Amerika Serikat.

Baca juga: 5 Cara Bantu Anak Atasi Mimpi Buruk

Penelitian yang membahas mimpi umumnya tergantung dari jawaban partisipan studi terkait kapan mereka bermimpi, dan mimpi apa yang mereka dapatkan.

Sedangkan, bayi tidak memiliki kemampuan untuk mengatakan mimpi yang dia alami.

Orang dewasa biasanya bermimpi selama memasuki fase rapid eye movement atau tidur REM.

Di sisi lain, menurut American Academy of Pediatrics, bayi menghabiskan 50 persen waktu tidur di fase REM.

Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari yang dihabiskan orang dewasa.

"Ini akan menjadi asumsi logis bahwa bayi memang bermimpi dan itu ada hubungannya dengan perkembangan otak bayi."

"Karena bayi menghabiskan banyak waktu dalam tahap tidur ini," kata Mindell.

Meski demikian, Live Science melaporkan, beberapa ilmuwan saraf meragukan anggapan jika bayi dapat bermimpi.

Para ahli menyebutkan, otak bayi belum matang untuk membentuk pemikiran dan gambaran abstrak mimpi.

Sebaliknya, mereka meyakini tidur REM memungkinkan otak bayi membentuk jalur dan mendorong perkembangan kognitif.

Jenis mimpi yang dialami bayi

Jika bayi bermimpi, sulit membayangkan seperti apa dunia di dalam mimpi bayi karena ia tidak memiliki bahasa atau konsep yang jelas terkait seseorang atau sebuah benda.

Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa mimpi pada bayi berbeda dari mimpi orang dewasa.

Mimpi yang dialami bayi bisa sesuatu yang berfokus pada sensasi --seperti menyusui, atau visualisasi wajah ibu sang bayi.

Baca juga: 9 Arti Mimpi tentang Bayi yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Psikolog David Foulkes, pakar mimpi anak dan penulis "Children's Dreaming and the Development of Consciousness" mencoba menjelaskan fakta di balik bayi yang bermimpi.

Dalam bukunya, ia menuliskan mimpi dengan cerita yang terstruktur sulit terjadi pada anak, sampai anak tersebut berusia 7-9 tahun.

Di rentang usia itu, anak sudah mengembangkan kesadaran diri dan teknik visualisasi yang lebih baik.

Sedangkan balita dan anak yang usianya di bawah 7-9 tahun kemungkinan membayangkan gambar statis sederhana saat tidur.

Mungkinkah bayi mengalami mimpi buruk?

Kemungkinan bayi tidak mengalami mimpi buruk, karena bayi belum memahami arti ketakutan.

"Kami menduga mimpi buruk tidak akan terjadi sampai anak-anak berusia 2-3 tahun dan memiliki pemahaman lebih baik tentang rasa takut dan imajinasi aktif," kata Mindell.

Jika bayi yang tidur sering bergerak, bersuara, atau mengubah posisi tubuhnya, para orangtua tidak perlu khawatir.

Para ahli mengatakan, refleks di mana bayi bergerak atau bersuara dalam tidurnya terjadi secara alami saat bayi mengembangkan keterampilan motorik.

Refleks semacam itu akan hilang seiring waktu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau