Steele mengatakan tidak ada jenis makanan yang dia hindari. Namun, untuk saat ini dia mencoba untuk makan makanan yang lebih bervariasi dan mengurangi konsumsi daging.
"Makanan yang berasal dari sayuran secara umum cenderung lebih sehat dan dapat memperpanjang umur. Maka dari itu saya mencobanya," katanya.
Sayuran biasanya lebih rendah kalori daripada makanan lain dan bisa lebih baik untuk mikrobioma usus, yang berpengaruh pada proses penuaan.
Kacang-kacangan khususnya merupakan sumber protein nabati yang baik, jadi Steele memasukkannya ke dalam menu makanannya.
Baca juga: Cara Makan Orang-orang yang Panjang Umur agar Tetap Sehat di Hari Tua
3. Pertimbangkan untuk melakukan puasa intermiten
Sampai sekarang masih sedikit penelitian soal ini, sehingga para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti. Namun, menurut Steele, jika kita membatasi kalori yang kita makan, maka ada potensi kita hidup lima tahun lebih lama.
Steele melakukan puasa intermiten dengan mengikuti rencana makan 16:8, di mana ia puasa kalori selama 16 jam dan makan dalam rentang waktu hanya selama delapan jam.
Baca juga: Mengenal Puasa Intermiten dan Manfaatnya untuk Kesehatan
4. Tidak mengonsumsi suplemen
Yang lebih diperlukan adalah makan makanan seimbang dan mendapatkan sinar matahari untuk memenuhi semua vitamin yang kita butuhkan.
Satu-satunya suplemen yang dikonsumsi Steele saat ini adalah vitamin D dan hanya karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen itu dapat mencegah Covid-19 yang parah jika seseorang terinfeksi virus corona.
“Saya dengan senang hati mengambil kesempatan ini untuk berjaga-jaga. Saya tidak berpikir itu merugikan."
Baca juga: Seberapa Efektif Konsumsi Suplemen untuk Lansia?
5. Pantau tekanan darah dan detak jantung saat istirahat
Kamu perlu memantau tekanan darah dan juga detak jantung kamu. Dengan memantaunya, kamu sama saja telah mendapatkan wawasan yang signifikan tentang keadaan kesehatan jantung kamu.