Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangkan 8 Hal Ini Sebelum Melamar Kerja di Perusahaan Startup

Kompas.com - 30/04/2021, 04:19 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Selain itu, meskipun kita mungkin berpikir bisa jadi orang pertama yang tahu tentang potensi gulung tikar tersebut karena anggota timnya hanya tim kecil, ini ternyata tak selalu benar.

Kita punya tanggung jawab dalam memantau risiko tersebut.

Penting untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang kinerja dan lintasan perusahaan, mampu membaca pemberitaan tentang bisnis dan investornya, serta perlu secara aktif menanyakan kepada pimpinan bagaimana mereka mengukur kesuksesan.

Sehingga, ketika suatu saat segala kondisi memburuk, kita tidak terbutakan.

Pada akhirnya, kita harus ingat bahwa bekerja untuk perusahaan startup mengharuskan kita untuk menyesuaikan konsepsi kita tentang hari kerja.

Kita mungkin akan menghabiskan hari-hari yang lebih panjang, tanggung jawab yang berubah-ubah, dan perusahan bisa saja berkembang pesat atau hancur dalam semalam.

Tapi, jika kita menerima risiko itu dan menganggapnya sebagai peluang belajar yang menjanjikan, maka bekerja untuk perusahaan startup adalah langkah tepat untuk memulai karir.

Baca juga: 17 Pekerjaan yang Bisa Dikerjakan di Rumah dan Hasilkan Banyak Uang

7. Pastikan mendapatkan bayaran yang sesuai

Salah satu alasan orang-orang tergiur bekerja di perusahaan startup adalah potensi penghasilan yang lebih besar.

Mereka juga bermimpi perusahaan startup yang dilamarnya kelak bakal jadi startup unicorn dan memberikan lebih banyak uang lagi.

Namun, kenyataannya tak selalu demikian.

Jangan berekspektasi angka tertentu atau mendapatkan bonus yang "membanjiri" rekening tabungan kita.

Tak semua perusahaan startup bisa berhasil dan membayar karyawannya dengan gaji yang besar.

Namun, bukan berarti kita tidak boleh bernegosiasi di awal untuk mendapatkan bayaran yang sesuai. Kita justru harus melakukannya jika ingin punya kesempatan dibayar sesuai dengan nominal yang kita targetkan.

Jangan terima pekerjaan jika mereka tampak tidak siap untuk menerima tawaran kita sejak awal. Misalnya, jika mereka menjanjikan untuk memberikannya setelah tiga bulan.

Mengapa jangan menerimanya?

Sebab, kita tidak pernah tahu apakah tiga bulan tersebut nantinya bakal berubah jadi enam bulan atau tidak sama sekali. Ingat kembali, ini adalah perusahaan startup. Banyak hal yang bisa terjadi.

Prioritas bisa berubah dan kita mungkin bakal berada di posisi yang tidak menyenangkan, kecuali jika kita bisa mendapatkan kesepakatan tertulis tentang sesuatu.

8. Pastikan mengenal betul sebelum melamar

Seperti yang diungkapkan pada poin-poin sebelumnya, startup mungkin saja punya masalah dengan stabilitas yang membuatnya bisa saja sukses atau runtuh dalam waktu cepat.

Pastikan kita mengenal betul perusahaan sebelum mengajukan lamaran kerja.

Startup adalah tempat yang sangat tepat untuk pengembangan karir dan mendapatkan pengalaman yang mungkin tidak didapatkan ketika bekerja di korporat.

Dalam hal ini, salah satu hikmah yang bisa didapatkan jika hanya bekerja dalam jangka pendek adalah kita masih bisa dapat keuntungan dalam hal pembelajaran.

Pastikan kita "mengotori" tangan kita dalam berbagai cara. Jika dipekerjakan sebagai kepala divisi marketing, misalnya, pastikan bekerja 100 persen dan melakukan lebih dari deskripsi pekerjaan yang tertera di kertas.

Jika masuk di entry level, lakukan apa saja yang bisa dikontribusikan untuk perusahaan dan sesuai kebutuhan.

Sebab, jika berprestasi kita mungkin dapat segera mendapatkan promosi.

Jika sudah mengenal perusahaan sejak awal, kita bisa membekali diri dengan keterampilan yang ingin kita peroleh sejak sebelum bekerja di sana.

Seperti apapun ritme kerja di dalamnya, kita akan tetap tumbuh jika siap untuk belajar.

Jika perusahaan tersebut pada akhirnya tidak berhasil, kita tetap dapat memperluas keahlian untuk bersaing di dalam pekerjaan global yang kompetitif saat ini.

Baca juga: Sederet Startup Kosmetik Lokal Bakal Ramaikan Beauty Party

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com