KOMPAS.com - Anak tidak bisa memilih orangtua mereka. Ada yang tidak beruntung harus hidup bersama orangtua yang perilakunya dianggap toksik.
Dari pemberitaan, kita kerap mendengar ada orangtua yang tega menganiaya anaknya, hingga orangtua yang memaksa anak menuruti keinginan mereka sendiri.
Belum lama ini, media sosial juga ramai soal curhatan seseorang yang mengaku uang hasil jerih payahnya selalu diminta paksa untuk membayar utang keluarganya.
Akibatnya, perempuan yang masih muda itu merasa depresi dan ingin pergi dari rumah agar terbebas dari masalah.
Menanggapi hal ini, warganet melontarkan istilah toxic parent atas perilaku orangtua si gadis. Pasalnya, tak seharusnya anak yang belum dewasa dibebani utang orangtuanya.
Perilaku toksik orangtua memang kerap jadi pembahasan di media sosial. Banyak anak yang menganggap orangtuanya memiliki perilaku kurang bijak sehingga berpengaruh buruk pada kehidupan mereka.
Istilah ini merujuk ayah atau ibu, atau keduanya, yang secara konsisten berperilaku buruk sehingga mengacaukan hidup buah hatinya. Mereka mementingkan diri sendiri, melecehkan dan enggan mengakui kesalahannya.
Namun bukan berarti orangtua yang disiplin atau tegas secara otomatis masuk dalam kategori ini. Jika kadangkala orangtua marah atau mengecewakan, bukan berarti perilaku mereka beracun.
Orangtua tetaplah manusia biasa yang punya kekurangan dan kelemahan. Jadi jangan asal menuding ayah atau ibu kita berperilaku toksik tanpa dasar yang kuat.
Baca juga: 6 Trik untuk Menjadi Orangtua yang Lebih Baik
Untuk memastikannya, berikut adalah lima ciri orangtua toksik dikutip dari laman Healthline:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.