Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2021, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring berjalannya waktu, daftar gejala yang berkaitan dengan infeksi varian baru virus corona terlihat terus meningkat.

Gelombang kedua pandemi juga telah mengubah cara gejala berkembang, yang membuat pasien Covid-19 merasa lebih sakit pada awalnya.

Tingkat keparahan pun meningkatkan kemungkinan orang mengalami gejala yang lebih parah, beberapa di antaranya bahkan tampak menakutkan.

Baca juga: Anak Alami Nyeri Dada Belum Tentu Derita Penyakit Jantung

Salah satu gejalanya adalah nyeri dada, yang intensitasnya bisa melemahkan dan sangat membutuhkan bantuan.

Nyeri dada sekarang adalah gejala yang sering dilaporkan di antara pasien Covid-19 yang menderita infeksi ringan sekalipun.

Meskipun ini adalah indikator umum dari kesehatan pernapasan secara keseluruhan, namun nyeri dada pada pengidap Covid-19 dapat muncul karena berbagai faktor.

Penyebab nyeri dada

Nyeri dada atau mengalami semacam ketidaknyamanan di dada mungkin bukan satu-satunya gejala Covid-19 yang berdiri sendiri, tetapi sebagian besar terjadi akibat gejala yang ada.

Sedangkan untuk intensitas dan jenis nyeri yang dialami seseorang, bisa terasa sangat tajam karena diperburuk oleh gangguan pernapasan.

Baca juga: Cara Jitu Mengenali Nyeri Dada karena Gerd

Penting untuk diketahui, nyeri dada pada pasien Covid-19 kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas dan tidak pernah terjadi sendiri.

Karena itu, mengalami nyeri dada saat telah dinyatakan positif virus corona menjadi tanda penderita harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Nah, berikut ini juga terdapat beberapa faktor penyebab nyeri dada yang kerap ditemui pada pasien Covid-19.

1. Batuk yang hebat

Meskipun batuk kering adalah gejala umum di hampir semua kasus virus corona, batuk karena Covid-19 dapat memengaruhi seseorang dengan sangat berbeda.

Selain persistensi, durasi, dan intensitas, serangan batuk yang parah juga dapat menyebabkan nyeri dada.

Batuk yang sangat hebat tidak hanya menghalangi pernapasan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan dan robeknya otot di dekat tulang rusuk maupun rongga dada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com