Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Air Putih Tak Membantu Menghidrasi Kulit, Benarkah?

Kompas.com - 12/05/2021, 19:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kulit yang lembap dan halus menjadi impian setiap orang, karena kondisi tersebut menandakan kulit yang sehat.

Ada anjuran untuk mengonsumsi air putih secara rutin sebagai cara mudah menghidrasi kulit.

Namun benarkah minum air putih dapat membuat kulit terhidrasi?

Memang, air putih memberikan berbagai manfaat, seperti memperbaiki fungsi otak, menjaga tingkat energi, mengatur suhu tubuh, hingga membantu sistem pencernaan.

Baca juga: Rutin Minum Air Putih Hangat Baik untuk Kulit, Benarkah?

Namun, air minum saja tidak mampu melembapkan kulit. Cairan melalui mulut tidak ada kaitannya secara langsung dengan menghidrasi kulit.

"Ini sepenuhnya mitos bahwa kita harus minum banyak air putih untuk menjaga kulit tetap terhidrasi."

Demikian kata Joshua Zeichner, MD, dokter kulit berlisensi di New York, Amerika Serikat.

"Air memasuki aliran darah dan kemudian disaring oleh ginjal. Tidak ada data yang menunjukkan minum air lebih banyak atau lebih sedikit dapat meningkatkan kualitas kulit."

Sama seperti bagian tubuh lainnya, kulit terdiri dari sel yang sebagian besar terbuat dari air.

Sel ini akan kehilangan air ketika kita melakukan aktivitas fisik dan pekerjaan rumah tangga atau saat kita terpapar polusi udara.

Ketika kulit tidak terhidrasi, maka sel-sel kulit akan menghasilkan tekstur bersisik dan kering, sehingga kulit kita lebih rentan terhadap garis-garis halus, penuaan, dan masalah lainnya.

"Retensi air pada kulit dalah fungsi dari transepidermal water loss atau TEWL," ungkap pakar kulit Charlotte Palermino.

"Jika memiliki kulit kering, pelindung kulit (skin barrier) kemungkinan besar lemah atau rusak."

"Itu artinya kita tidak memiliki cukup minyak atau lipid di kulit untuk menahan air," sambung dia. 

"Pada saat itu, tidak ada air yang masuk untuk menghidrasi kulit. Kita juga akan membutuhkan krim untuk itu," tutur dia.

Zeichner menganjurkan untuk menggunakan produk skincare, alih-alih minum air putih sebagai cara menghidrasi kulit.

"Daripada meminum air, mengoleskan pelembap jauh lebih efektif untuk mengatasi kulit kering."

Pelembap lebih efektif

Saat memilih pelembap, tiga bahan utama yang sebaiknya dicari adalah asam stearat (asam lemak), ceramide emolien, dan kolesterol.

"Jika diterapkan secara topikal, maka itu (kolesterol) tidak akan memengaruhi kadar kolesterol tubuh," kata Leslie Baumann, MD, profesor dermatologi di University of Miami, Florida, AS.

Ada baiknya mengoleskan krim pelembap ketika kulit masih dalam keadaan basah, terutama setelah mandi.

Lalu, jika dirasa kulit memerlukan hidrasi ekstra, kita dapat menggunakan serum.

Kendati demikian, Zeichner mengingatkan kembali pentingnya mengonsumsi air putih untuk menjaga kesehatan tubuh.

"Menjaga hidrasi dalam jumlah memadai penting bagi kesehatan kita secara umum, karena dehidrasi ekstrem dapat berdampak signifikan pada fungsi jantung dan ginjal kita," sebut dia.

Membatasi paparan di tempat dengan kelembapan rendah, angin kencang, panas, dataran tinggi, dan sinar matahari, dapat mencegah hilangnya minyak alami kulit.

Baca juga: Berat Badan Turun dengan Minum 8 Gelas Air Putih Sehari, Benarkah?

Oh iya, jangan lupa untuk tidak mandi terlalu lama dan membatasi asupan minuman beralkohol

"Diet juga dapat berperan dalam memperkuat kemampuan kulit untuk menjaga kelembapan," tambah Baumann.

Makanan kaya asam lemak esensial yang ditemukan dalam kenari, biji rami, salmon, dan minyak zaitun dapat membantu sel kulit tetap terhidrasi.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Institute of Experimental Dermatology di Jerman juga menemukan faktra menarik.

Dari studi tersebut, terungkap wanita yang mengonsumsi suplemen biji rami atau minyak borage 2,2 gram sehari selama 12 minggu mengalami peningkatan kelembapan kulit yang signifikan.

Menurut Baumann, diet sehat dengan tiga hingga lima porsi asam lemak seminggu sudah memenuhi kebutuhan rata-rata orang.

Kesimpulannya, kulit kering adalah hasil dari faktor genetik dan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki hanya dengan menghidrasi tubuh lewat air putih.

"Manusia tidak seperti tanaman. Kulit kita tidak menjadi cerah saat kita minum air putih," ujar Katie Rodan, MD, dokter kulit di area San Francisco Bay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com