Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 5 Tanda Diabetes yang Sering Terabaikan

Kompas.com, 26 Mei 2021, 12:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Diabetes adalah kondisi kesehatan serius di mana gula darah penderitanya terlalu tinggi untuk diproses oleh tubuh.

Gula darah tersebut akan mengendap di aliran darah dan seiring berjalannya waktu dapat menimbulkan komplikasi, seperti penyakiy jantung, penyakit ginjal, hingga kehilangan pengelihatan.

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sebanyak 34,2 juta orang di Amerika memiliki diabetes dan hampir 21,4 persennya tidak terdiagnosa.

CDC juga memprediksi 88 juta orang Amerika berada pada kondisi prediabetes yakni kondisi di mana tingkat gula darah naik namun belum sampai ke tahap diabetes.

Hal lainnya yang menjadi perhatian adalah data bahwa lebih dari 84 persen orang dengan prediabetes tidak menyadari mereka memilikinya.

Meskipun data ini menujukkan kondisi diabetes di Amerika, namun kita bisa mengambil pelajaran bahwa kondisi prediabetes sering kali tidak disadari.

Faktanya, kita mungkin tidak menyadari gejala diabetes karena beberapa di antaranya samar dan tidak spesifik. Apalagi pada prediabetes, kita mungkin tidak merasakan gejala apapun.

Jika kita sudah memiliki faktor risiko seperti memiliki berat badan berlebih, kurang olahraga, berusia 45 tahun ke atas, atau memiliki riwayat keluarga memiliki diabetes, berikut gejala diabetes yang sering terabaikan dan perlu kita kenali:

1. Kelelahan

Melansir Keck Medicine of USC, untuk mengubah makanan menjadi bahan bakar, tubuh akan memecah apa yang kita makan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi.

Untuk membantu tubuh menggunakan glukosa, pankreas akan menghasilkan hormon yang disebut insulin.

Namun pada penderita diabetes, tubuh akan menolak insulin.

Artinya, tubuh tidak bisa menyerap glukosa dan memiliki lebih sedikit energi sehingga menimbulkan perasaan kelelahan.

Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

2. Haus dan lebih sering buang air kecil

Ketika tubuh tidak menyerap jumlah glukosa dengan tepat, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaringnya.

Kondisi ini menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak air seni dan membuat kita lebih sering pergi ke kamar kecil.

Ketika kita minum untuk menghilangkan rasa haus, kita harus buang air kecil, yang pada akhirnya menciptakan lingkaran setan.

"Ketika kadar gula dalam darah menjadi terlalu tinggi, beberapa kelebihan gula tumpah ke urine yang dibuat oleh ginjal dan air akan ikut," kata ahli endokrinologi dari Keck Medicine dari USC dan asisten klinis profesor kedokteran dari Keck School of Medicine of USC, Braden Barnett, MD.

"Hal ini menyebabkan peningkatan buang air kecil dan air serta gula yang keluar dari tubuh dalam urine menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi."

3. Kehilangan berat badan dan rasa lapar meningkat

Meskipun diabetes dikaitkan dengan berat badan berlebih, salah satu gejala awal diabetes yang mungkin muncul adalah penurunan berat badan.

Hal ini disebabkan tubuh tidak mendapatkan energi dari glukosa sehingga mulai membakar otot dan lemak.

Selain itu, karena tidak mendapatkan cukup energi dari makanan, kita mungkin akan merasa lebih mudah lapar.

Baca juga: 5 Mitos yang Salah soal Penyakit Diabetes, Jangan Mudah Percaya

4. Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki

Memiliki gula darah tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati yang dapat menyebabkan rasa kesemutan, sensasi terbakar, atau kurangnya sensasi pada anggota gerak kita.

Menurut Barnett, pembuluh darah dan saraf yang sangat kecil dan halus di tangan dan kaki kita bekerja paling baik ketika gula darah normal.

Pembuluh darah dan saraf sensitif terhadap kadar gula darah tinggi sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan kesemutan dan mati rasa.

5. Hilang pengelihatan

Diabetes dapat menyebabkan gangguan penglihatan karena gula darah tinggi memengaruhi kadar cairan di mata yang membuatnya membengkak dan menyebabkan kita sulit fokus.

Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah di retina bisa rusak dan bisa menyebabkan masalah mata permanen.

Menurut National Eye Institute, kehilangan penglihatan terkait diabetes adalah penyebab utama kebutaan di kelompok orang dewasa.

Jika mengalami salah satu dari gejala diabetes ini, segera temui dokter untuk mengetahuu apakah kita harus memeriksakan kadar glukosa dengan tes darah sederhana.

Prediabetes dapat dikelola dan bahkan disembuhkan dengan perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat dan olahraga.

Perubahan gaya hidup juga digunakan dalam manajemen diabetes yang mungkin akan disertai konsumsi obat-obatan untuk mengatur kadar insulin.

Baca juga: 10 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau