Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2021, 10:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

• Lemak sehat

Alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak diizinkan selama sebagian besar fase diet.

• Gula dan karbohidrat olahan

Makanan yang mengandung gula dan karbohidrat olahan masih bisa ditambahkan, tetapi harus dijaga seminimal mungkin.

• Makanan yang diproses

Makanan yang sudah diproses dalam kemasan harus dibatasi, termasuk keripik, kerupuk, dan kue kering.

• Makanan cepat saji

Diet ini menyarankan kita untuk tidak melakukan kebiasaan apa pun yang sebelumnya menyebabkan penambahan berat badan.

Disarankan untuk membatasi makanan cepat saji.

• Minuman

Minumlah delapan sampai 10 gelas air putih setiap harinya dan kita masih bisa menikmati minuman lain secukupnya.

Baca juga: Cara Aman Menambah Berat Badan dalam Seminggu

Pada akhirnya, tujuan dari diet 20/20 adalah tetap berpegang pada makanan yang mengenyangkan, rendah kalori, dan diproses secara minimal.

Dapat menurunkan berat badan

Meskipun kita mungkin menurunkan berat badan dengan diet ini, namun itu bukanlah alasan yang diklaim pada buku tersebut.

Ide utama dari diet ini adalah mengonsumsi makanan dengan efek termis tinggi. Pada gilirannya, ini akan menyebabkan lebih sedikit kalori bersih yang dikonsumsi.

Walaupun TEF berkontribusi sekitar 10 persen dari total kalori harian yang dibakar, tidak ada bukti bahwa 20 makanan bertenaga yang disarankan secara khusus mengarah pada pengeluaran kalori yang lebih besar.

Faktanya, beberapa makanan yang dimasukkan dalam diet sebenarnya memiliki TEF yang lebih tinggi, termasuk makanan berprotein tinggi seperti ayam, daging sapi, sayuran berserat tinggi, dan biji-bijian.

Baca juga: 9 Cara Mudah Menaikkan Berat Badan dengan Lebih Cepat

Makanan dengan TEF yang tinggi dapat membakar 50-100 kalori ekstra per hari, sehingga memainkan peran minimal dalam penurunan berat badan.

Rekomendasi

Diet 20/20 bukan untuk semua orang. Apabila kita mencari diet sederhana untuk diikuti yang masih memungkinkan beberapa fleksibilitas, kita dapat melakukannya.

Namun, mungkin yang terbaik adalah melewati fase satu dan dua, jadi langsung ke fase tiga.

Meskipun demikian, jika kita memiliki riwayat pola makan yang tidak teratur atau berjuang dengan diet ketat, lebih baik kita menghindarinya.

Sebaliknya, diet terbaik adalah diet yang tidak menjelekkan makanan dan mencakup berbagai makanan utuh yang kaya serat, protein, lemak sehat, dan biji-bijian.

Selain itu, pastikan untuk fokus pada aspek yang menunjang kesehatan lainnya seperti olahraga dan manajemen stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com