Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Baik, Bernapas Melalui Hidung atau Mulut?

Kompas.com - 05/06/2021, 20:13 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

  • Memperbaiki daya ingat

Bernapas melalui hidung juga dapat meningkatkan daya ingat kita.

Satu studi yang dimuat ke dalam Journal of Neuroscience pada 2018 mengungkapkan, metode pernapasan hidung akan menghasilkan peningkatan kemampuan untuk menyimpan dan memproses ingatan baru.

Baca juga: Yuk, Pelajari Teknik Bernapas yang Lebih Sehat

3. Dampak negatif bernapas melalui mulut

Jika kita mengalami sinus, alergi, atau masalah lain pada hidung, bernapas lewat mulut adalah satu-satunya pilihan.

Namun jika kita hanya mengandalkan mulut sebagai organ utama untuk bernapas, akan timbul masalah fisik, medis, emosional, dan sosial, jelas Nasseri.

"Metode pernapasan mulut yang dilakukan setiap saat dapat menyebabkan perubahan kadar karbon dioksida dan oksigen dalam aliran darah, yang memicu masalah di seluruh tubuh."

  • Sleep apnea

Ditambahkan Nasseri, sleep apnea atau gangguan tidur akibat pernapasan yang tidak teratur memiliki kaitan dengan kebiasaan bernapas melalui mulut.

Sleep apnea dapat menyebabkan kita bernapas melalui mulut, dan pernapasan mulut membuat kita mengalami sleep apnea.

Kondisi ini dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk peningkatan berat badan, penyakit jantung, dan depresi.

  • Sakit tenggorokan

Jika kita bernapas melalui mulut, bagian mulut dan tenggorokan akan lebih kering dan mengalami iritasi atau nyeri.

  • Kelelahan

Bernapas melalui mulut saat tidur di malam hari akan menurunkan kualitas tidur kita, dan membuat kita kurang tidur.

Temuan itu didapat dari studi di tahun 2011 yang dimuat ke dalam jurnal Sleep Medicine Review.

  • Kabut otak (brain fog)

Kurang tidur atau oksigen dan karbon dioksida yang tidak seimbang di dalam darah membuat kita bernapas melalui mulut.

Hal ini menyebabkan gangguan pada otak kita yang disebut brain fog atau kabut otak, di mana kita mudah lupa dan merasakan kebingungan.

  • Alergi dan asma bertambah parah

Ketika orang yang memiliki gangguan pernapasan seperti alergi dan asma bernapas melalui mulut, maka gejala dari gangguan pernapasan tersebut akan semakin memburuk.

Sayangnya, kedua kondisi itu menyebabkan kita kesulitan bernapas melalui hidung lantaran terjadi penyumbatan.

Baca juga: 8 Manfaat Pernapasan Perut untuk Kesehatan

4. Pernapasan mulut juga mengganggu kesehatan mulut

Metode pernapasan mulut bisa berefek buruk pada kesehatan mulut, yang akhirnya memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Begitu pemaparan Brian Harris, DDS, dokter gigi yang berpraktik di Scottsdale, Arizona, AS.

"Pernapasan mulut dapat mengeringkan gigi dan jaringan mulut, yang menyebabkan masalah pada gigi dan mulut Anda," sebut dia.

"Air liur menghidrasi gigi dan jaringan mulut, yang membantu mencegah masalah tersebut."

Jika kita terpaksa bernapas melalui mulut karena hidung bermasalah, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter gigi.

Dokter gigi dapat membantu mencegah efek samping dari pernapasan mulut, dan memberikan rekomendasi perawatan terbaik untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Bernapas melalui mulut dapat membuat mulut kering. Kondisi ini akan mengarah pada berbagai konsekuensi, seperti:

  • Kerusakan gigi

"Bernapas lewat mulut cenderung menumpuk lebih banyak plak pada gigi dan meningkatkan kadar Streptococcus mutans, bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi," ujar Harris.

Kerusakan gigi dapat menyebabkan gigi sakit dan sensitif, gigi berlubang, gigi retak dan patah, infeksi, dan abses.

  • Gigi sensitif

Air liur melindungi gigi dengan membersihkan bakteri.

Apabila mulut kita mengalami kekeringan, bakteri tersebut dapat menumpuk di sekitar garis gusi, menyebabkan gusi berlubang dan mengekspos akar gigi.

Akar gigi yang terbuka menyebabkan gigi menjadi sensitif.

  • Rasa sakit pada bagian mulut

Air liur menjaga bagian dalam mulut senantiasa lembap. Ketika jaringan mulut mengering, maka kita akan merasakan sakit pada bagian mulut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com